Ahad 01 Mar 2015 16:35 WIB

Bank Syariah Kembangkan Teknologi

Rep: C78/Fuji Pratiwi/ Red: Satya Festiani
 Petugas melayani nasabah di kantor layanan BNI Syariah, Jakarta, Selasa (19/8). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Petugas melayani nasabah di kantor layanan BNI Syariah, Jakarta, Selasa (19/8). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menghadapi era layanan perbankan nirkantor, bank- bank syariah berlomba mengembangkan teknologinya.

 

Group Head Consumer Deposits Group Bank Syariah Mandiri  (BSM) DB. Ivan Baruna mengatakan menghadapi layanan  keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku  Pandai), BSM sedang melakukan pengembangan infrastruktur.

 

Induk Bank Mandiri yang sudah BUKU IV dengan infrastruktur  yang sudah lebih bagus memungkin BSM memanfaatkan  infrastruktur induknya dan menjalin kemitraan dengan lembaga  lain. BSM sendiri sudah memiliki layanan //mobile banking//  kita sudah jalan dan sudah ada kerja sama dengan mitra  mengenai tabungan haji.

 

Untuk uang elektronik (//e-money//), Ivan mengatakan BSM bekerja sama dengan Bank Mandiri. Nasabah bisa membeli kartu uang elektronik di BSM. ''Uang elektronik ini diharapkan makin memudahkan transaksi nasabah karena aplikasnya pun mudah,'' kata Ivan saat berkunjung ke kantor //Republika//, pekan lalu.

 

Direktur Bisnis BNI Syariah Imam Teguh Saptono mengungkapkan layanan keuangan nirkantor tidak bisa berdiri sendiri dan tetap harus ada kantor cabang pengampunya.

 

Layanan keuangan digital (LKD) merupakan satu bagian layanan nirkantor. Bagi BNI Syariah ini terkait dengan induk BNI. BNI Syariah akan siap saat induk juga siap.

 

Segmen LKD bisa spesifik. Ini bisa terlihat dari medium yang digunakan. Jika basis sasarannya adalah pengguna android dan iOS, maka sasarannya masyarakat urban. Jika di bawah itu, berarti sasarannya di sub urban.

 

Selain menggunakan IT induk, BNI Syariah tengah mengembangkan sendiri //payment system// mirip rekening ponsel yang bisa digunakan untuk membayar tagihan listrik, tiket, mentransfer dan lain-lain. 

 

Aplikasi Hasanah Payment untuk penggun Andoid. Sistem ini, kata Imam, dikembangkan tanpa menyentuh jaringan utama IT induk. ''Percobaanya sudah dilakukan dan pengguna aktifnya karyawan,'' kata Imam di sela-sela rapat kerja Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) beberapa waktu lalu. 

 

Jika LKD adalah layanan terprima yang bisa diberikan bank, maka di sisi lain bank juga bisa memberi layanan keuangan nirkantor melalui agen.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement