Jumat 23 Sep 2016 11:43 WIB

Pengusaha Muda Indonesia Harus Inovatif

Menjadi pengusaha tak mudah, perlu banyak langkah untuk mewujudukannya.
Foto: pexels
Menjadi pengusaha tak mudah, perlu banyak langkah untuk mewujudukannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wawan Harmawan, Wakil Ketua Bidang Perdagangan, Distribusi, Logistik, Hubungan Internasional, Promosi dan Investasi, Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Yogyakarta, menilai pelaku usaha muda perlu memahami target pasar yang dituju.  Selain itu, ide bisnis yang inovatif juga diperlukan guna menciptakan nilai ekonomi serta membentuk pondasi usaha.

"Ide bisnis yang inovatif harus dapat dijual, guna menciptakan nilai ekonomi dan membentuk pondasi dari usaha yang menguntungkan," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima terkait pelaksanaan Innovating Jogja.

Awal pekan ini, Innovating Jogja, suatu kompetisi terbuka yang dirancang untuk mendorong inovasi bisnis anak muda dan didukung oleh Kementerian Perindustrian dan Uni Eropa, telah masuk ke tahap II.

Sebanyak 37 peserta kompetisi mengikuti Boot Camp selama tiga hari sejak 30 Agustus sampai dengan 1 September 2016. Selama Boot Camp berlangsung, peserta diberi pembekalan mengenai kewirausahaan, pengembangan inovasi dan berbagai aspek pengembangan bisnis oleh pembicara dari dalam dan luar negeri.

Masing-masing peserta juga diberi kesempatan untuk mempresentasikan ide bisnisnya di depan pebisnis Yogyakarta yang menjadi juri dan akan menjadi business coach atau pendamping bisnis mereka.

Selanjutnya, setelah mengikuti Boot Camp, peserta diberi waktu untuk menyusun dan menyampaikan dokumen perencanaan bisnis paling lambat tanggal 19 September 2016.

Baca juga, Pejabat Luar Negeri AS: Pengusaha Muda Indonesia Sangat Menginspirasi.

Ke-12 peserta terpilih juga berhak mengikuti tahap selanjutnya, yaitu Program Akselerasi. Para peserta dipilih berdasarkan konsep, produk dan jasa dari sektor batik, kulit dan kerajinan yang mereka ajukan, serta ide-ide TIK

Di Lampung,  Mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya Lampung berinovasi membuat produk kreasi bakso jamur tiram sebagai alternatif penganan favorit warga daerah ini.

Salah satu mahasiswa IBI Darmajaya itu, M Adhyatma Cakti, di Bandarlampung, Jumat (23/9), mengatakan mengonsumsi jamur tiram ternyata bukan hanya dapat memuaskan lidah dan mengenyangkan perut, tapi memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Jamur tiram mengandung kalsium, zat besi, vitamin B, dan memiliki kadar protein yang tinggi dengan asam amino yang lengkap serta baik bagi masa pertumbuhan anak-anak.

Adhyatma berinisiatif membuat produk kreasi bakso jamur tiram bersama beberapa rekannya mahasiswa Darmajaya lainnya saat melaksanakan Program Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM) di Pekon Tambahrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, beberapa waktu lalu.

Ide usaha itu digagas oleh M Adhyatma Cakti, Muhasim, Sri Wahyuni, Wurdiyandari, dan Evi Seviana. Jamur tiram merupakan salah satu hasil budi daya warga yang memiliki potensi besar di Pekon Tambahrejo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement