Kamis 22 Sep 2016 14:32 WIB

Masih Andalkan Konsumsi, Pemerintah akan Mati-matian Jaga Inflasi

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Inflasi, ilustrasi
Foto: Pengertian-Definisi.Blogspot.com
Inflasi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah masih bersandar pada keterjagaan konsumsi masyarakat untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Apalagi, pemerintah mencatat pertumbuhan kegiatan ekspor-impor Indonesia yang masih negatif selama dua tahun belakangan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, dari sisi permintaan pertumbuhan ekonomi dipacu oleh aktivitas investasi, konsumsi masyarakat, pengeluaran pemerintah, dam kinerja ekspor impor. Ia menuturkan, pemerintah akan menjaga inflasi di angka yang rendah agar konsumsi masyarakat tetap terjaga.

Strategi ini, lanjut Sri, akan dilanjutkan pemerintah demi menjaga laju pertumbuhan ekonomi domestik di tengah lesunya pertumbuhan ekonomi global. Khusus untuk kinerja ekspor dan impor, ia melihat Indonesia sudah memasuki wilayah positif, di mana kinerja perdagangan tercatat positif. Hanya saja, ia menilai bahwa konsumsi dalam negeri memberikan dorongan lebih besar untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.

"Kita berharap tentu akan relatif netral sampai dengan akhir tahun (kinerja ekspor impor). Investasi mungkin kita masih berharap baik yang berasal dari korporasi meskipun sebagian korporasi melakukan konsolidasi karna harga komoditi melemah," ujar Sri, Kamis (22/9).

Pelemaham harga komoditas mau tak mau membuat banyak pelaku usaha mengerem aktivitas. Sri berharap, harga komoditas yang perlahan mulai stabil memberikan peluang bagi korporasi untuk mulai menaikkan aktivitasnya. Sri juga berharap ada sumbangan pertumbuhan ekonomi dari sektor perbankan, di mana terdapat dana repatriasi hasil amnesti pajak yang ditarik kembali ke dalam negeri.

"Kita juga mengharapkan baik dari perbankan baik dari sisi korporasi, bagaimana masih punya minat terutama dengan masuknya dana-dana dari repatriasi amnesti pajak," kata Sri.

Dari sisi kebijakan fiskal, Sri mengaku optimistis masih ada ruang yang cukup bagi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Di saat yang bersamaan, pemeirntah bakal melakukan konsolidasi lantaran adanya ekspektasi penerimaan negara selama dua tahun belakangan yang dipasang di angka yang cukup tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement