REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bukan hanya memberikan kemudahan investasi bagi investor yang ingin menanamkan modal mereka di Indonesia. BKPM pun berusaha untuk memberikan keamanan dan perlindungan kepada pelaku dunia usaha saat berinvestasi di Indonesia.
Untuk mendukung kegiatan investasi ini, BKPM pun melakukan kerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Melalui kerja sama ini, BKPM berharap Polri bisa menjaga keamanan kepada pelaku usaha yang berada di Indonesia.
Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, imvestasi menjadi hal yang sanagt penting untuk menghadapi kondisi pelemahan ekonomi global. Sebab, faktor lain dalam meningkatkan perekonomian dalam negeri seperti nilai perpajakan, belanaj negara dan konsumsi masyarakat mulai pengalami penurunan. Artinya, sektor investasi menjadi jalan yang paling mungkin dilakukan dalam memperbaiki perekonomain.
"Investasi ini memang menjadi solusi yang bisa dijalankan. Dengan memumbuhkan investasi, maka akan ada industri yang dibangun. Ini akan berdampak pada perluasan lapangan kerja, yang nantinya bisa berpengaruh pada konsumsi masyarakat. Jadi investasi ini stimulan yang sangat baik menggenjot perekonomian," kata Thomas dalam acara penandatanganan Pedoman Kerja Tentang Koordinasi Perlindungan dan Keamanan Bagi Dunia Usaha Untuk Mendukung Kegiatan Investasi di Indonesia, Senin (19/9).
Lembong menjelaskan, pihaknya sangat berharap kepada kepolisian agar bisa menjaga keamanan berinvestasi di setiap daerah. Sebab selama ini masih ada sedikit gangguan terhadap industri yang dibangun maupun terlah berjalan di daerah-daerah.
"Karena 90 persen hampir semua investasi ada di daerah. Kami harap keamanan di daerah bisa terus dijaga,"paparnya.
Sementara Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan, Kepolisian akan terus melakukan pengamanan atas semua investasi yang masuk di Indonesia. Meski selama ini banyak demontrasi, mogok kerja masal, dan premanisme yang masih terjadi di sejumlah daerah, kepolisian akan sangat menjaga agar kegiatan ini tidak menanggu kinerja industri.
Menurut Tito, investor merupakan pihak yang akan memberikan perbaikan dalam perekonomian dalam negeri. Untuk itu para investor harus diberikan karpet merah agar bisa nyaman dalam berinvestasi dan memajukan industri nasional.
"Kalau ada permasalahan ini harus bisa segera terselesaikan. Kita tidak boleh membiarkan investor tidak mau masuk ke Indonesia. Dan jangan sampai investor yang sudah masuk, nanti malah lari karena permasalahan saat membangun industri. Ini yang bahaya," paparnya.