REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Rabu (14/9), karena ketidakpastian tentang kebijakan Federal Reserve AS.
Pasar keuangan berfluktuasi dalam beberapa sesi baru-baru ini, karena pernyataan-pernyataan kontras oleh para pejabat Fed menjelang pertemuan kebijakan bank sentral AS pekan depan. Gubernur Fed Lael Brainard, anggota voting komite kebijakan bank sentral AS, mengatakan dalam pidato awal pekan ini bahwa sementara kemajuan ekonomi berlanjut akan bijaksana bagi Fed untuk mempertahankan kebijakan moneter yang longgar.
Namun demikian, Presiden Fed Atlanta Dennis Lockhart mengatakan kondisi ekonomi saat ini menyerukan sebuah diskusi serius"tentang suku bunga pada pertemuan September. Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), unit kebijakan moneter The Fed, akan menggelar pertemuan pada 20-21 September.
Di sisi ekonomi, harga-harga impor AS turun 0,2 persen pada Agustus, setelah naik tipis 0,1 persen pada Juli, Departemen Tenaga Kerja melaporkan Rabu. Harga ekspor AS menurun 0,8 persen pada Agustus, menyusul kenaikan 0,2 persen pada Juli.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,33 persen menjadi 95,321 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1250 dolar AS dari 1,1207 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3236 dolar AS dari 1,3186 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7472 dolar AS dari 0,7453 dolar AS.
Sementara itu, dolar AS dihargai 102,40 yen Jepang, lebih rendah dari 102,72 yen dari sesi sebelumnya. Dolar AS merosot menjadi 0,9736 franc Swiss dari 0,9778 franc Swiss, dan bergerak naik menjadi 1,3200 dolar Kanada dari 1,3170 dolar Kanada.