REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jelang pelaksanaan Pekan Olah raga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat, 17-29 September mendatang, Panitia Besar (PB) PON XIX/2016 mendapat angin segar. Yakni, mendapatkan kucuran dana Rp 16 miliar dari bank BJB sebagai dana sponsorship pada ajang olah raga bergengsi di Tanah Air ini.
Menurut Gubernur Jabar yang juga Ketua Umum PB PON XIX/2016, Ahmad Heryawan, dana tersebut akan dicairkan, besok (Rabu, 14/9). Dana sponsorship ini akan menutupi berbagai kebutuhan seputar tersebut.
"Sangat membantu. Sebagian keperluan dibantu dana sponsorship," ujar Heryawan usai menandatangani nota kesepahaman pemberian dana hibah antara PB PON 2016 dengan bank BJB, di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (13/9).
Apalagi, kata dia, dana bantuan PON dari pemerintah pusat belum cair hingga saat ini. Pusat, menjanjikan bantuan sebesar Rp 135 miliar untuk menunjang even tersebut.
"(Bantuan pusat) tahap pertama Rp 60 miliar. Kami masih nunggu. Janji Rp 135 miliar," katanya.
Heryawan mengatakan, biaya yang diperlukan untuk PON ini lebih besar dari yang diprediksi. "Kita bayangkan biaya A, tapi suka ada plus-plus-nya. Plus-plus-nya ini kita selesaikan dengan dana sponsorship," katanya.
Sementara menurut Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan, meski baru akan cair, pemberian sponsorship ini sudah lama direncanakan. "Ini sudah direncanakan. Sesuai dengan jadwal," katanya.
Keikutsertaan bank BJB sebagai sponsor PON 2016 Jabar ini merupakan prioritas. "BJB milik Pemprov Jabar. Bisnis dari kita untuk kita," katanya.
Seperti diketahui, untuk menggelar PON 2016, Pemprov Jabar telah menggelontorkan Rp 2,3 triliun yang berasal dari APBD Provinsi Jabar tahun jamak. Pemprov Jabar pun, menggeser alokasi anggaran untuk bidang lain demi lancarnya PON 2016. Salah satunya dengan menunda sebagian pencairan dana bantuan untuk seluruh desa.