Jumat 09 Sep 2016 17:30 WIB

Kredit Perbankan Seret, Sulit Tumbuh 10 Persen

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Budi Raharjo
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2010 tak akan mencapai 10 persen. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo mengatakan, hingga saat ini pertumbuhan kredit masih di bawah 10 persen. 

Bank sentral memprediksi pertumbuhan kredit pada akhir tahun hanya berada pada kisaran 7,0-9,0 persen. "Perkembangan kredit masih di bawah 10 persen dan diperkirakan sampai akhir tahun 7-9 persen. Kredit valas negatif, kredit rupiah positif. Karena pengaruh valas negatif itu yang membuat turun pertumbuhan kredit," jelas Agus di Gedung Bank Indonesia, Jumat (9/9).

Agus menuturkan, pertumbuhan kredit tahun ini yang diproyeksikan hanya 7-9 persen ini karena kondisi ekonomi global yang masih lemah. Hal ini membuat ekspor dalam negeri menurun terutama ekpor komoditas yang harganya melemah dan berdampak kepada perekonomian nasional. 

Kendati begitu, perekonomian akan mulai membaik di akhir tahun 2016. Adapun 13 paket kebijakan pemerintah pada 2016 diyakini akan membuat investasi tumbuh. Likuiditas juga akan mendapatkan pasokan yang signifikan berasal dari program pengampunan pajak yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan kredit.

"Jadi secara umum kita melihat likuiditas 2017 akan cukup terjaga sehingga kita memperkirakan pertumbuhan kredit akan ada di kisaran 11 persen. Kita melihat kondisi komoditas dan kredit," katanya.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement