Jumat 02 Sep 2016 18:40 WIB

Bisnis VIVA Tumbuh Positif

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
 Presiden Komisaris Viva Erick Tohir (kiri), dan Presiden Direktur Viva Anindya Novyan Bakrie
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Presiden Komisaris Viva Erick Tohir (kiri), dan Presiden Direktur Viva Anindya Novyan Bakrie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) sebagai induk perusahaan PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), ANTV, tvOne, dan VIVA.co.id pada semester I 2016 mencapai 9,6 persen (year on year), atau senilai Rp 1,219 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan industri sebesar 3,8 persen (year on year).

"Pertumbuhan kami di semester I 2016 sangat baik dan ini menjadi angin segar, mengingat pada 2015 industri media sangat menantang. Apalagi, industri media pertumbuhannya sangat erat dengan PDB karena memang berbasis pada konsumsi domestik," ujar Presiden Direktur VIVA Anindya Novyan Bakrie dalam Public Expose di Jakarta, Jumat (2/9).

Sementara itu, pendapatan MDIA yang mencapai Rp 858 miliar atau tumbuh 14,6 persen membuat VIVA optimistis dalam persaingan industri penyiaran. Menurut Anindya, VIVA terus mengembangkan inovasi kreativitas di industri penyiaran sehingga dapat memuaskan penonton.

Selain meningkatkan pendapatan, VIVA juga berhasil menaikkan EBITDA 2016 mencapai Rp 409 miliar atau tumbuh 13,9 persen year on year. Dengan peningkatan EBITDA tersebut, maka marginnya juga ikut naik menjadi 34 persen dibandingkan pencapaian semester I 2015 yang mencapai 32,3 persen. "Kami menargetkan untuk terus meningkatkan marjin EBITDA, sehingga setara dengan rata-rata industri," kata Anindya.

Sementara itu, PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) sebagai entitas anak perusahaan VIVA juga membukukan rekor pertumbuhan pendapatan yang signifikan. Direktur Utama MDIA Erick Thohir mengatakan, MDIA melalui entitas anak perusahaan ANTV berhasil meraih pangsa pasar pemirsa sebesar 13,4 persen selama tujuh bulan pertama di 2016.

Dengan menyediakan konten hiburan yang dinamis, ANTV mampu mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 14,6 persen dan merupakan pertumbuhan tertinggi diantara perusahaan media lainnya yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

"Ini membuktikan bahwa kami mampu memilih konten yang tepat untuk pemirsa, menciptakan tren, meningkatkan tv share, dan mampu meningkatkan pertumbuhan pendapatan iklan secara signifikan. Ke depan kami tetap melakukan inovasi dan juga strategi," ujar Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement