REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (1/9), bergerak menguat tipis menjadi Rp 13.275, dibandingkan posisi sebelumnya Rp 13.280 per dolar AS.
"Rupiah menguat di tengah harapan inflasi Agustus yang berpeluang turun serta kurs di kawasan Asia yang mayoritas menguat terhadap dolar AS," kata ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Kamis (1/9).
Ia menambahkan bahwa kenaikan uang tebusan amnesti pajak dalam beberapa hari terakhir juga cukup berhasil memperbaiki optimisme di pasar keuangan dalam negeri. Sentimen dari dalam negeri yang relatif kondusif, lanjut dia, nilai tukar rupiah berpeluang melanjutkan apresiasi walaupun tren pelemahan harga minyak mentah dunia bisa membatasi ruang penguatan.
Dari eksternal, lanjut dia, data penambahan tenaga kerja swasta di Amerika Serikat yang dirilis ADP (Automatic Data Processing) menunjukkan perlambatan sehingga mendorong dolar AS terkoreksi tipis.