REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatra di Provinsi Lampung diyakini akan membuka peluang investasi di kawasan tersebut.
"Terbukanya konektivitas melalui pembangunan Jalan Tol Sumatra, membuka peluang investasi di kawasan-kawasan pusat pertumbuhan ekonomi baru baik di sektor industri maupun pariwisata," kata dia di Bandarlampung, Senin (29/8).
Ia mengharapkan rancang bangun kawasan-kawasan dimaksud mampu mengembangkan sektor-sektor produktif yang dapat memperkuat keberdayaan masyarakat dan memperluas kesempatan kerja. Dia mengatakan perbaikan infrastruktur masih menjadi prioritas utama dalam pembangunan di Provinsi Lampung.
"Jalan-jalan menuju kawasan-kawasan strategis terus kami prioritaskan untuk diperbaiki. Pembangunan jalan tol Sumatra di Provinsi Lampung sepanjang 239 km yang terbagi dalam dua segmen, yaitu Bakauheni-Terbanggi Besar dan Terbanggi Besar perbatasan Sumatera Selatan, dengan progres yang paling cepat di antara segmen jalan tol Sumatra lainnya," ujarnya.
Di sisi lain, katanya, percepatan pembangunan dan pengembangan beberapa pelabuhan potensial di Provinsi Lampung dilakukan untuk mendukung pengembangan kawasan, di antaranya pelabuhan regional Mesuji dan pelabuhan internasional Panjang yang merupakan pelabuhan peti kemas dan menjadi akses utama di wilayah selatan Sumatra bagi perdagangan luar negeri.
Konektivitas udara diprioritaskan melalui pengembangan Bandara Raden Inten II dan peningkatan status menjadi bandara internasional. Selain itu, di wilayah pantai barat, Bandara Pekon Serai dikembangkan sebagai bandara komersial untuk mendukung pengembangan pariwisata serta pembangunan Trans Sumatra Railways yang saat ini sedang dalam tahap perencanaan untuk segera direalisasikan.