REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penyuluh Pertanian Kementerian Pertanian Pending Dadih Permanamengatakan pihaknya akan merekrut petani yang berhasil menjadi penyuluh pertanian swadaya. Hal ini untuk menutupi kekurangan jumlah penyuluh pertanian.
Saat ini, hanya ada 44 ribu tenaga penyuluh dari angka ideal sebanyak 72 ribu orang. Dia tidak menampik keberadaan tenaga penyuluh sangat berkontribusi bagi kesuksesan program swasembada padi, jagung, kedelai (Pajale). Ia menilai, idealnya satu desa pertanian memiliki satu tenaga penyuluh. Namun, saat ini, satu tenaga penyuluh ditugaskan untuk mengawal dua hingga tiga desa pertanian.
Pending menjelaskan, kurangnya jumlah tenaga penyuluh tak lepas dari keterbatasan anggaran yang dimiliki Kementan
Oleh karenanya, Kementan melakukan sejumlah cara agar dengan keterbatasan jumlah penyuluh tidak mengurangi upaya pemerintah dalam mewujudkan program swasembada Pajale.
"Karena keterbatasan, makanya kita kemas program gerakan pemberdayaan petani terpadu melalui penyuluhan dan pendidikan enggak hanya di pusat tapi juga lewat pemerintah daerah," katanya kepada Republika.co.id, Ahad (27/8).
Mengantisipasi minimnya jumlah tenaga penyuluh, Kementan, ia katakan, merekrut para petani yang sudah berhasil untuk menjadi penyuluh swadaya. Pending menjelaskan, para petani yang sudah berhasil dan dianggap sebagai panutan di desa akan dibina selama satu tahun sebelum diterjunkan memberikan penyuluhan kepada petani lain.
Selain itu, Kementan juga terus menggelar sejumlah program pelatihan tematik mengingat setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain. "Kita menangani pelatihan tematik. Pelatihan di Pulau Jawa beda dengan luar Jawa, itu strategi yang kita kembangkan," katanya.
Baca juga: Penyuluh Pertanian dari PNS Diminta Ditambah