REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak dunia berakhir lebih tinggi pada Kamis (25/8) atau Jumat (26/8) pagi WIB, setelah Iran mengatakan akan bergabung dalam pembicaraan tentang pembatasan produksi global dengan anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) lainnya dan Rusia.
Harga minyak juga naik karena pedagang membeli saat merosot setelah sehari sebelumnya turun tajam, dibantu oleh dolar AS yang sedikit melemah. Patokan harga AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober naik 0,56 dolar AS menjadi menetap di 47,33 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober bertambah 0,62 dolar AS menjadi ditutup pada 49,67 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Sebelumnya harga minyak jatuh pada Rabu (24/8), karena data resmi menunjukkan kenaikan tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS. Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya Rabu (24/8) bahwa persediaan minyak AS naik 2,5 juta barel pekan lalu menjadi 523,6 juta barel. Pedagang memperkirakan bahwa stok minyak mentah AS akan turun moderat.
Para analis memperkirakan bahwa pasar minyak sedang bergerak perlahan ke arah keseimbangan melalui peningkatan moderat dalam pasokan global dan peningkatan yang stabil dalam permintaan. Mereka memprediksi harga minyak akan berada antara 40 dolar AS per barel hingga 50 dolar AS per barel hingga akhir 2017.
Investor dalam beberapa pekan terakhir telah menyambut laporan bahwa OPEC akan membahas pembatasan produksi untuk mendapatkan kontrol dari kelebihan pasokan global dalam sebuah pertemuan.
Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh mengonfirmasi pada Kamis (25/8) bahwa ia akan menghadiri pertemuan informal OPEC di Aljazair bergabung dengan non-anggota Rusia. Iran telah berjuang untuk meningkatkan produksinya di atas empat juta barel per hari sejak pencabutan sanksi internasional awal tahun ini, dan sampai sekarang menjauh dari upaya-upaya OPEC untuk mengendalikan produksi.
Dilaporkan, dalam pertemuan itu, delegasi Iran akan mendukung negara-negara anggota OPEC untuk kesepakatan pembatasan produksi minyak yang bertujuan guna menciptakan keseimbangan di pasar. Anggota-anggota OPEC akan bertemu di sela-sela Forum Energi Internasional (IEF) di Aljazair pada 26-28 September.