Rabu 24 Aug 2016 07:25 WIB

Gitar Buatan Indonesia Ini Diburu Donald Trump Hingga Gun N’ Roses

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja menyelesaikan proses pemasangan aksesoris pada miniatur body gitar di Turasan, Manjungan, Ngawen, Klaten, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/kye/15.
Pekerja menyelesaikan proses pewarnaan pada miniatur body gitar di Turasan, Manjungan, Ngawen, Klaten, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/kye/15.

Saat ini ia dan perusahaan tersebut telah menjalin kerja sama dalam bentuk kontrak. Kendati demikian Deni enggan memberi tahu berapa lama kerja sama itu berlangsung. Sebab itu pula dirinya tak mau untuk menawarkan lagi produknya itu pada pihak lainnya. 

Belum lama ini pengusaha asal Jepang pernah menawarinya kontrak untuk dibuatkan mini gitar serupa. Namun Deni dan kakanya menolak. “Kami ingin menjaga kepercayaan. Kalau sudah satu, ya sudah, sehingga disini pabriknya disana perusahaannya,” katanya. 

Dari perusahaan itulah sejumlah musisi dan gitaris dunia mempunyai koleksi mini gitar. Bahkan kata dia pernah membuat khusus pesanan mini gitar untuk souvenir dari grub band rock dunia seperti Deep Purple, Van Hallen, dan Gun n’ Roses. 

Teranyar ia baru saja menyelesaikan 15 ribu buah mini gitar pesanan politikus AS, Donald Trump. “Yang pesanan itu (Donal Trump) sudah selesai, sekarang lagi proses pesanan yang baru,” tuturnya. 

Selain gitar, Deni juga pernah membuat gitar khas timur tengah dan beberapa gitar dimana bagian tubuhnya berbentuk wajah tokoh kartun.

Untuk urusan harga, Deni membandrol produk kerajinannya beragam. Tergantung kesulitan dan motif mini gitar yang dipesan. Paling murah ia menjual seharga 7 dolar AS atau setara Rp 92 ribu per buah. Sedang paling tinggai, Deni pernah menjual dengan harga 30 dolar AS atau Rp 395 ribu per buah. 

Sejak terjalinnya kerja sama dengan perusahaan tersebut, usahanya itu selalu kebanjiran order. Kendati ia tak mau mengungkapkan omset yang didapat per bulannya, namun kata dia setiap harinya puluhan pengrajin yang bekerja padanya itu mampu memproduksi sekitar 280 mini gitar. 

Saat ini terdapat 60 perajin yang bekerja padanya. Kebanyakan merupakan lulusan SMP dan SMA yang pada awalnya kesulitan mencari kerja. Ia mengatakan melalui usahanya itu juga ingin membantu warga Klaten agar tidak ada yang menganggur selepas tamat sekolah. 

“Ada beberapa orang yang memang dasarnya perajin, ada warga sini juga yang menganggur dan saya ajak. Memang membutuhkan kesabaran untuk melatih mereka,” tuturnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement