Rabu 24 Aug 2016 06:31 WIB

Realisasi Investasi Sektor Perikanan Capai Rp 4,4 Triliun

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Nelayan tradisional membenahi jaring (ilustrasi).
Foto: Antara
Nelayan tradisional membenahi jaring (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan merilis data terbaru terkait realisasi investasi sektor kelautan dan perikanan yang menyentuh angka Rp 4,4 triliun hingga Juni tahun ini. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebutkan, investasi terbesar terjadi di sektor budi daya, penyediaan cold storage, dan pengolahan komoditas perikanan abik dari dalam atau luar negeri.

Selain itu, Susi juga menyebutkan bahwa perolehan Pendapatan Negara Bukan Pajak atau PNBP juga tercatat mengalami kenaikan pada paruh tahun ini dengan nilai Rp 279 miliar. Angka ini ditargetkan akan terus merangkak naik hingga melebihi Rp 300 miliar di akhir tahun ini. Susi menjelaskan bahwa perolehan PNBP memang sempat anjlok pada periode 2015 lantaran pemerintah melepas subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk kapal berukuran di atas 30 GT. Padahal sebelumnya, kata Susi, selama berpuluh tahun kapal dengan ukruan di atas 30 GT mendapat subsidi BBM sejumlah 1,2 juta Kilo Liter.

Tak hanya itu, anjloknya PNBP di tahun lalu juga disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang membebaskan pungutan bagi kapal-kapal berukuran 100 hingga 150 GT yang melakukan mark down atau manipulasi ukuran kapal. Kebijakan ini diambil agar kapal-kapal "nakal" tersebut mau melakukan pengukuran ulang secara resmi dan bisa membayar Pajak Hasil Penangkapan (PHP) pada 2016 ini.

"Jadi, dilepasnya subsidi 30 GT ke atas untuk BBM kita berikan insentif tahun kemarin, pembebasan pembayaran PHP, makanya PNBP-nya turun. Tetapi tahun ini bisa dilihat kenaikan PNBP-nya sudah luar biasa. Kita harapkan nanti akan mencapai di atas Rp 300 miliar lebih dan ini mutlak PNBP dari kapal-kapal domestik. Tidak ada lagi kapal-kapal illegal fishing," ujar Susi di kantornya, Jakarta, Selasa (23/8).

Susi menambahkan, pemasukan PNBP atas kapal-kapal yang berukuran di bawah 30 GT sudah dilimpahkan kepada provinsi. Dalam hal ini pemerintah hanya memungut pemasukan dari perizinan kapal-kapal di atas 30 GT saja.

Sekretaris Jenderal KKP Sjarief Widjaja menambahkan, capaian investasi di sektor kelautan dan perikanan ini memberikan gambaran tren yang meningkat selama lima tahun belakangan. Untuk investasi di tahun ini, kata dia, didominasi oleh sektor pengolahan perikanan yang menguasai 89 persen dari realisasi investasi. Kondisi ini didukung oleh bergairahnya iklim investasi perikanan nasional ditambah tumbuhnya pengusaha lokal.

"Nah hipotesis ini diperkuat dengan naiknya PNBP. Dulu hanya 200 miliar, lalu tahun lalu turun drastis karena kapal asing tidak boleh lagi, dan tidka bayar lagi. Nah tahun ini naik luar biasa. Setelah mark down, mereka ukur ulang dan ternyata menghasilkan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement