REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menyiapkan perizinan via daring (online) yang akan mempermudah industri usaha ekspor sehingga komoditas dalam negeri dapat kompetitif tanpa terhambat perizinan.
"Kami akan menyiapkan seluruh perizinan online terutama ekspor. Ekspor kita akan didorong, hal-hal apa yang menyangkut kepentingan ekspor pasti akan diberikan prioritas," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pada sosialisasi Paket Kebijakan Ekonomi di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (18/8).
Enggartiasto mengatakan salah satu tugas yang diemban Kemendag adalah menjaga neraca perdagangan yang pada bulan ini menunjukkan surplus, namun kinerja ekspor dan impor Indonesia pada Juli 2016 menurun dibandingkan Juni 2016. Menurut dia, menurunnya ekspor-impor karena libur Lebaran dan kondisi perekonomian global yang sedang lesu tidak bisa dijadikan alasan.
Ia juga menyampaikan bahwa pasar domestik harus dijaga dengan mempertahankan kualitas produk dalam negeri sehingga kompetitif dengan barang impor. "Yang harus dipertahankan pasar domestik, 250 juta warga bisa menjadi pasar besar. Jangan salahkan masuknya arus barang yang tidak mungkin dihentikan. Kualitas produk tidak boleh kalah dengan arus impor," ujar Enggartiasto.
Ia menambahkan dunia usaha sangat berperan melakukan peningkatan usaha dan investasi sehingga surplusnya neraca perdagangan dapat terjaga.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada Juli 2016 turun 26,67 persen dibanding Juni 2016, yakni dari 12,9 miliar dolar AS menjadi 9,5 miliar dolar AS. Demikian juga, dibandingkan Juli 2015, ekspor menurun 17,02 persen.
Selanjutnya, nilai impor Indonesia pada Juli 2016 mencapai 8,92 miliar dolar AS atau turun 26,28 persen dibandingkan Juni 2016, demikian pula jika dibandingkan Juli 2015 yang turun 11,56 persen.