Kamis 11 Aug 2016 13:35 WIB

JK Nilai Kemacetan Justru Untungkan Industri Mobil

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Perindustrian menekan tombol sirine sebagai tanda peresmian Gaikindo Indonesia International Autoshow 2016 di Tangerang, Banten, Kamis (11/8).
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Perindustrian menekan tombol sirine sebagai tanda peresmian Gaikindo Indonesia International Autoshow 2016 di Tangerang, Banten, Kamis (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai kemacetan yang terjadi di daerah perkotaan justru dapat menguntungkan industri otomotif. Sebab, masyarakat lebih cenderung ingin memenuhi kebutuhan kendaraan masing-masing keluarga mereka.

"Makin macet makin laku mobil itu. Kalau dulu orang hanya butuh satu mobil, sekarang makin macet butuh dua mobil. Begitu juga butuh tiga mobil untuk anaknya," kata JK saat membuka acara GIIAS di Tangerang, Banten, Kamis (11/8).

Kendati demikian, pemerintah juga berkomitmen untuk mengatasi kemacetan dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur. Sebab, selama ini pemerintah dinilainya lamban untuk membangun infrastruktur.

Selain itu, ia juga mengatakan kemacetan hanya dapat diatasi dengan mengurangi jumlah kendaraan. Sehingga pemerintah perlu memperbanyak layanan transportasi publik.

JK menyampaikan salah satu masalah yang dapat ditimbulkan akibat tingginya penjualan mobil yakni beban tanggungan pemerintah terhadap subsidi BBM. "Sekarang subsidi lebih kecil, sehingga pemerintah tidak terbebani," kata dia.

JK berharap, pertumbuhan industri mobil dapat memberikan pemerataan yang baik bagi masyarakat, pengusaha, serta pemerintah. Industri otomotif ini juga dinilainya dapat mendorong peningkatan kegiatan ekonomi suatu negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement