Selasa 09 Aug 2016 15:51 WIB

Pemerintah Andalkan Dana APBD untuk Genjot Pertumbuhan Ekonomi

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Nidia Zuraya
Anggaran daerah yang mengendap di perbankan menjadi andalan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada Semester II 2016.
Anggaran daerah yang mengendap di perbankan menjadi andalan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada Semester II 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen pada tahun ini dapat tercapai. Target tersebut bisa dicapai lantaran ekonomi pada semester I 2016 cukup baik karena mampu tumbuh 5,04 persen.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi 5,36 persen pada semester II untuk mencapai target pertumbuhan. "Pertumbuhan ekonomi semester II pasti lebih tinggi (dari semester I). Sehingga, proyeksi pertumbuhan masih sesuai target 5,2 persen dalam APBN-P 2016," kata Bambang di kantornya, Selasa (9/8).

Bambang menjelaskan, pertumbuhan ekonomi pada semester kedua akan lebih baik seiring meningkatnya serapan belanja pemerintah pusat dan daerah. Apalagi, kata Bambang, saat ini masih banyak dana milik pemerintah daerah yang menganggur di bank.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, dana APBD yang masih mengendap di bank per Juni 2016  mencapai Rp 213 triliun. "Kalau dana-dana milik daerah bisa dibelanjakan, pasti akan sangat mendorong pertumbuhan," kata Bambang.

Bambang mengatakan, belanja pemerintah menjadi andalan untuk menggenjot pertumbuhan. Sebab, ekonomi Indonesia masih belum bisa bergantung pada ekspor lantaran belum membaiknya harga komoditas.

Selain itu, perekonomian negara-negara yang menjadi mitra dagang juga masih stagnan. "Kemarin itu pertumbuhan (kuartal II) 5,18 persen, tapi tetap ekspor negatif. Sekarang susah mendorong ekspor," ujar dia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement