Selasa 09 Aug 2016 10:52 WIB

Rupiah Lanjutkan Penguatan Terdorong Data Pertumbuhan Ekonomi

Red: Nur Aini
Seorang karyawati menghitung uang Rupiah pecahan seratus ribu disalah satu tempat penukaran uang di Jakarta Pusat, Senin (18/7).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Seorang karyawati menghitung uang Rupiah pecahan seratus ribu disalah satu tempat penukaran uang di Jakarta Pusat, Senin (18/7). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (9/8) pagi, bergerak menguat sebesar 24 poin menjadi Rp 13.100 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 13.124 per dolar AS.

Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan bahwa nilai tukar rupiah terlihat masih mampu bergerak di area positif, sentimen pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia kuartal II yang lebih baik dibandingkan periode sebelumnya menjadi salah satu faktor penopang mata uang domestik.

"PDB Indonesia kembali berada di area lima persen. Itu menjadi salah satu faktor yang menjaga rupiah," kata Reza.

Kendati demikian, kata dia, dolar AS yang cenderung menguat terhadap mayoritas mata uang dunia dapat mempengaruhi laju rupiah ke depannya sehingga pergerakan mata uang domestik berpotensi terkonsolidasi.

Hal senada juga dikatakan ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta. Menurut dia, mata uang dolar AS yang cenderung menguat di pasar global dapat membatasi laju rupiah untuk bergerak lebih tinggi. Di sisi lain, ujarnya, pemangkasan anggaran serta realisasi amnesti pajak yang masih belum signifikan juga diperkirakan memberikan sedikit sentimen negatif di pasar keuangan Indonesia.

Ia mengatakan bahwa kebijakan mengenai 7 day repo rate yang akan diberlakukan pada 19 Agustus 2016 oleh Bank Indonesia akan menjadi fokus pasar, situasi itu diharapkan dapat mendorong penguatan rupiah lebih tinggi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement