Senin 08 Aug 2016 16:26 WIB

Pertamina Gencarkan Ekspansi Bisnis Hulu Migas di Luar Negeri

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Dirut Pertamina Dwi Soetjipto (tengah) mendengarkan penjelasan dari petugas saat meninjau ruang kontrol kilang Kasim RU VII di Kabupaten Sorong, Papua Barat, Ahad (1/5).  (Republika/Amin Madani)
Foto: Republika/Amin Madani
Dirut Pertamina Dwi Soetjipto (tengah) mendengarkan penjelasan dari petugas saat meninjau ruang kontrol kilang Kasim RU VII di Kabupaten Sorong, Papua Barat, Ahad (1/5). (Republika/Amin Madani)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) dan National Iranian Oil Company menandatangani nota kesepahaman untuk melakukan preliminary study terhadap dua lapangan minyak raksasa di Iran, yaitu Ab-Teymour dan Mansouri (Bangestan - Asmari).

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Managing Director NIOC Ali Kardor yang disaksikan oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Islam Iran merangkap Republik Turkmenistan Octavino Alimudin di Kantor Pusat NIOC di Teheran, Iran. Selain peluang bisnis hulu, kedua perusahaan juga sepakat untuk menjajaki peluang bisnis lainnya.

Berdasarkan nota kesepahaman ini, Pertamina memiliki waktu enam bulan untuk melakukan studi dan selanjutnya menyampaikan preliminary proposal pengembangan kedua lapangan onshore yang memiliki cadangan lebih dari 5 miliar barel tersebut. Dalam upaya penyiapan proposal tersebut, NIOC akan membuka informasi dan bekerja sama dengam tim Pertamina dalam bentuk joint working group.

Dwi berharap setelah nota kesepahaman ini, kerja sama Pertamina dan NIOC bisa terealisasi dalam bentuk lebih konkret berupa kesepakatan kontrak untuk kedua lapangan tersebut. Sebagaimana diketahui, Iran saat ini mempersiapkan Iranian Petroleum Contract yang akan menandai babak baru industri migas di negara tersebut.

"Iran merupakan salah satu prioritas Pertamina. Kami serius untuk melakukan investasi hulu yang akan mendukung Iran dalam meningkatan produksinya, di sisi lain langkah ini sejalan dengan upaya perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional," kata Dwi melalui siaran persnya, Senin (8/8).

Selain bisnis hulu, Pertamina sebelumnya telah menyepakati kerja sama pasokan LPG. Rencananya pengapalan perdana LPG dari Iran ke Indonesia akan dilakukan pada September 2016.

"Tentu masih banyak peluang mengembangkan kerjasama kedua perusahaan seperti kerjasama pengadaan minyak mentah dan kondensat, pengelolaan kilang LNG, petrochemical, pengeboran dan oil services, dan lainnya," ujar Dwi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement