REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan pendapatan naik sekitar empat persen menjadi Rp 6,76 triliun pada semester I 2016 dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 6,51 triliun.
"Volume penjualan semester I 2016 yang mengalami kenaikan dan memberi berkontribusi terhadap pendapatan," kata Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin di Jakarta, Kamis (4/8).
Ia mengemukakan perseroan mencatat volume penjualan naik 11 persen atau menjadi 10,02 juta ton dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 9,03 juta ton. Dari jumlah volume penjualan itu, lanjut dia, sebesar 6,28 juta ton atau 63 persen dari jumlah tersebut merupakan penjualan domestik dan 3,74 juta ton atau 37 persennya lagi berupa ekspor.
Ia mengatakan belum pulihnya pertumbuhan ekonomi global yang mengakibatkan lesunya permintaan terhadap komoditas batu bara sementara persediaan melimpah dan persaingan pasar yang semakin ketat mengakibatkan harga batu bara di pasar global masih mengalami penurunan secara "year to date" terkoreksi pada kisaran minus 18,6 persen.
"Di saat harga indeks batu bara global masih mengalami penurunan yang cukup signifikan, PTBA masih mampu mengendalikan harga jual rata-rata tertimbang pada periode Januari-Juni 2016 sebesar Rp 659.240 per ton dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 703.005 per ton," katanya.
Sementara itu tercatat, laba bersih PTBA pada semester I 2016 sebesar Rp 711,774 miliar, lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 795,167 miliar.