Jumat 29 Jul 2016 10:05 WIB

Indonesia Lakukan Misi Dagang ke Afrika

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)
Foto: sustainabilityninja.com
Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan telah mengirim delegasi bisnis ke Afrika Barat. Para pelaku usaha dari Indonesia dijadwalkan melakukan sejumlah pertemuan dagang ke Nigeria dan Ghana. Misi dagang dilakukan untuk menggenjot ekspor ke pasar nontradisional, seiring dengan terjadinya perlambatan ekonomi di Eropa dan Amerika.

Sesditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Ari Satria mengatakan, potensi pasar Afrika Barat terlihat dari hasil Trade Expo Indonesia (TEI) pada 2015 lalu. Mayoritas pembeli datang dari pasar nontradisional, salah satunya dari Nigeria di kawasan Afrika Barat.

“Presiden Jokowi pernah berpesan untuk mengejar pasar ekspor non tradisional. Misi dagang ini akan memperkuat pasar non tradisional dalam menaikkan ekspor," ujar Ari di Jakarta, Jumat (29/7).

Transaksi dari Nigeria pada TEI 2015 sebesar 12,7 juta dolar AS, dan nilai ini menunjukkan potensi besar Nigeria. Hal ini diperlukan sebagai upaya untuk menciptakan quick win  agar dapat mendongkrak ekspor ke Afrika Barat.

Nigeria merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Afrika Barat. Pada 2015, Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dengan pendekatan paritas daya beli dari Nigeria sebesar 1,09 triliun dolar AS dengan peningkatan 2,7 persen.

Selain ekonomi yang baik, ukuran pasar yang besar juga menjadi kekuatan dari pasar Nigeria. Jumlah populasi tahun 2015 diestimasi mencapai 181,5 juta jiwa. Jumlah tersebut sekitar 58,8 persen dari total populasi di Afrika Barat sebesar 301,5 juta jiwa. Hal ini menjadikan Nigeria pasar terbesar di Afrika Barat, terutama untuk produk  consumer goods.

Menurut Ari, faktor ekonomi yang baik dan jumlah pasar yang besar menjadi kekuatan utama Nigeria dibanding negara Afrika Barat lainnya. "Nigeria juga menjadi salah satu tujuan outward investment bagi sejumlah perusahaan besar Indonesia," kata Ari.

Total perdagangan nonmigas Indonesia-Nigeria selama lima tahun terakhir meningkat sebesar 2,41 persen. Pada 2015, total perdagangan nonmigas kedua negara mencapai 449,08 juta dolar AS dengan surplus sebesar 441,76 juta dolar AS. Nilai ekspor nonmigas ke Nigeria sebesar 445,42 juta dolar AS.

Sementara itu, pasar Ghana juga tak kalah besar dari Nigeria dengan jumlah populasi mencapai 26,3 juta jiwa. Ghana memiliki PDB sebesar 114,7 miliar dolar AS dengan peningkatan 3,5 persen. Transaksi Ghana di TEI 2015 mencapai 596,6 ribu dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement