REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia Energi (PI-Energi), anak perusahan dari PT Pupuk Indonesia (Persero) mendapatkan pinjaman sebesar 63,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 825 miliar dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (Bank SMBC) untuk pembiayaan pembangunan Proyek Gresik Gas Cogeneration Plant milik PI-Energi.
Penandatangan perjanjian kredit ini ditandatangani oleh Direktur Utama PI-Energi Tentaminarto, Direktur Utama Bank SMBC Kazuhisa Miyagawa, serta disaksikan oleh Direktur Keuangan Pupuk Indonesia Indarto Pamoengkas di Kantor PI-Energi, Gedung Petrokimia Gresik, Jakarta, Rabu (27/7).
Direktur Keuangan Pupuk Indonesia, Indarto Pamoengkas mengatakan, Pupuk Indonesia saat ini mempunyai 10 anak usaha, salah satunya adalah Pupuk Indonesia Energi yang bergerak di bidang energi yang memproduksi dan mensuplai listrik dan utilitas ke pabrik-pabrik pupuk di lingkungan kelompok usaha PT Pupuk Indonesia (Persero).
Direktur Utama PI Energi Tentaminarto mengatakan, kerjasama dengan bank asing berskala internasional ini merupakan prestasi bagi perusahaan yang berdiri pada 2014 silam.
"Plafon pinjaman yang diperoleh oleh PI Energi dari Bank SMBC adalah sebesar 63,5 juta dolar AS dan Rp 400 miliar dengan tenor 8 tahun dan dapat diperpanjang untuk tiga tahun berikutnya," ujarnya.
Saat ini perusahaan yang bergerak di bidang uap panas (steam) dan listrik ini sedang membangun pembangkit listrik dan uap berbahan bakar gas bumi dengan kapasitas terpasang 22 MW listrik dan 160 ton per jam uap untuk menyuplai kebutuhan listrik dan uap pabrik Amonia-Urea II milik PT Petrokimia Gresik dengan progress pembangunan sampai dengan saat ini telah mencapai sekitar 32 persen.
Proyek tersebut dimulai sejak akhir November 2015 dan ditargetkan akan selesai pada bulan September 2017, serta akan beroperasi komersial penuh sekitar bulan November 2017.