Selasa 26 Jul 2016 20:49 WIB

Perguruan Tinggi Jadi Andalan Inovasi Keuangan Syariah

Red: M Akbar
Buku Kodifikasi Produk dan Aktivitas Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah yang diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Foto: OJK
Buku Kodifikasi Produk dan Aktivitas Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah yang diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Industri Keuangan Non-Bank Syariah Otoritas Jasa Keuangan Mochammad Mochlasin mengatakan perguruan tinggi dapat menjadi ujung tombak dalam inovasi keuangan syariah di Tanah Air.

"Kami akui keuangan syariah masih kalah populer dibandingkan dengan keuangan konvensional. Oleh karenanya penelitian yang dilakukan mahasiswa maupun dosen dapat menjadi salah satu penggerak inovasi keuangan syariah," ujar Mochlasin usai pembukaan pelatihan keuangan syariah bagi dosen perguruan tinggi di Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN di Tangerang Selatan, Selasa (26/7).

Salah satu penyebab keuangan syariah belum sepopuler keuangan konvensional yakni kurangnya sumber daya manusia yang memahami keuangan syariah tersebut. Selain itu juga literasi keuangan juga dinilai masih rendah.

"Dengan pelatihan yang diberikan kepada para dosen ini, diharapkan mereka bisa menyampaikan ilmu dan keterampilan mereka kepada mahasiswa dengan lebih baik lagi," tambah dia.

Porsi untuk keuangan syariah masih dibawah lima persen yang melingkupi perbankan, asuransi dan pembiayaan syariah. Mochlasin menyebut masa depan keuangan syariah akan semakin dilirik oleh masyarakat seiring dengan kesadaran masyarakat Muslim untuk menghindari riba.

Mochlasin menyebut industri keuangan syariah harus melakukan pengembangan produk agar dapat melayani kebutuhan masyarakat. Produk syariah yang semakim beragam akan membuat keuangan syariah tumbuh pesat.

"Dalam waktu dekat, Presiden Jokowi akan membentuk komite keuangan syariah, yang mana setiap proyek-proyek infrastruktur pembiayaan dapat melalui perbankan syariah."

Saat ini, kiblat keuangan syariah masih dikuasai oleh Inggris dan Malaysia. Padahal Indonesia merupakan negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia.

Ketua Jurusan Manajemen Keuangan PKN STAN, Agus Sunarya Sulaeman, mengatakan masih sedikit perguruan tinggi yang membuka konsentrasi keuangan syariah.

"Bahkan di PKN STAN sendiri belum ada konsentrasi keuangan syariah. Tapi penelitian yang dilakukan oleh para dosen dan mahasiswa mengenai keuangan syariah sudah banyak," kata Agus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement