REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) meluncurkan produk reksa dana saham syariah berbasis efek luar negeri, yakni Mandiri Global Sharia Equity Dollar Fund.
"Melalui produk itu, investor dapat melakukan diversifikasi investasi dalam denominasi dolar AS sehingga dapat menghasilkan optimalisasi hasil," ujar Direktur Utama PT Mandiri Manajemen Investasi Muhammad Hanif di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (26/7).
Ia menambahkan bahwa penerbitan produk itu memanfaatkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 19 tahun 2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Reksa Dana Syariah di mana salah satu isi peraturan itu disebutkan membolehkan untuk berinvestasi penuh pada pasar modal di luar negeri.
"Sebelumnya, reksa dana saham syariah hanya bisa berinvestasi maksimal sebesar 15 persen di luar negeri. Minat terhadap reksa dana syariah berbasis efek syariah di luar negeri juga cukup besar," katanya.
Ia menargetkan dana kelolaan dari produk baru itu dapat mencapai 20 juta dolar AS. Sementara pada, target dana kelolaan pada tahun ini ditargetkan mencapai Rp 40 triliun.
"Sepanjang tahun ini dana kelolaan Mandiri Manajemen Investasi mencapai Rp 35 triliun, hingga akhir tahun 2016 ini kita harap mencapai Rp 40 triliun, meningkat dibandingkan tahun lalu sekitar Rp 28 triliun," paparnya.
Ia mengemukakan bahwa dalam pengelolaan portofolio global, Mandiri Manajemen Investasi akan berkolaborasi dengan perusahaan manajer investasi global, yakni JP Morgan Asset Management sebagai penasihat teknis dalam mengelola portofolio global Mandiri Global Sharia Equity Dollar Fund.