Jumat 22 Jul 2016 13:27 WIB

Perdagangan Dominasi Investasi di Solo

Red: Nur Aini
Penjual Batik di Pasar Klewer, Solo
Foto: Antara
Penjual Batik di Pasar Klewer, Solo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Nilai investasi di Kota Solo sampai Mei 2016 tercatat sebesar Rp 3,9 triliun, dan nilai tersebut melebihi dari target yang ditetapkan sebesar Rp 2,5 triliun.

"Sektor perdagangan dan reparasi sebagai penyumbang terbesar investasi tersebut," kata Kepala Bada Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Pemkot Surakarta Toto Atmanto di Solo, Jumat.

Ia mengatakan tahun ini Pemkot Surakarta menargetkan perolehan nilai investasi Rp 2,5 triliun. Penetapan target tersebut mengacu pada realisasi investasi 2015 lalu tercatat Rp 2,3 triliun. "Ya ini baru sampai Mei saja nilai investasi yang berhasil kami catat mencapai Rp 3,9 triliun. Artinya sudah melampaui dari yang kita targetkan Rp 2,5 triliun," katanya.

Toto mengemukakan pertumbuhan ekonomi di bidang reparasi dan perdagangan, seperti jasa servis elektronik paling mendominasi investasi di Kota Bengawan. Dimana nilai investasi yang tercatat mencapai Rp 1,47 triliun. Sementara sektor transportasi, gudang dan komunikasi peringkat kedua penyumbang investasi dengan nilai Rp 853,6 miliar.

Ia mengatakan disusul pertumbuhan hotel dan restoran serta jasa lainnya senilai Rp 807 miliar. Meningkatnya pertumbuhan investasi di Solo dinilai tidak terlepas dari kemudahan dalam proses pengurusan perizinan di Pemkot. Hal ini dinilai berdampak positif pada pertumbuhan investasi itu sendiri. Toto menyakini nilai investasi masih akan terus bergerak hingga akhir tahun nanti.

Saat ini, Pemkot fokus dalam pengembangan investasi ke wilayah Solo utara. Beragam kemudahan ditawarkan untuk menarik minat investor berinvestasi di wilayah Solo utara. Beberapa kemudahan itu, di antaranya pembayaran retribusi bisa dilakukan dengan sistem angsuran. Artinya pembayaran retribusi tidak harus langsung dilunasi. "Kami memberikan kelonggaran kepada investor untuk mengangsurnya. Tapi ada syaratnya, tidak boleh lebih dari satu triwulan," katanya.

Ia mengatakan kebijakan ini hanya diberikan bagi investor yang akan berivestasi di wilayah Solo utara. Sedangkan untuk investasi di Solo tengah dan selatan tidak diberikan tawaran tersebut. Toto mengakui selama ini pengembangan kota masih terpusat di wilayah Solo tengah dan selatan. Sedangkan untuk wilayah Solo utara belum banyak dilirik oleh para investor.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement