Rabu 20 Jul 2016 14:05 WIB

Cina Siap Bangun Kawasan Industri di Indonesia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah pekerja melakukan pengecekan tahap akhir mobil The All New Vios & Limo produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Pabrik Krawang 2, Kawasan Industri Karawang Internasional City, Jawa Barat, Rabu (18/12).
Sejumlah pekerja melakukan pengecekan tahap akhir mobil The All New Vios & Limo produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Pabrik Krawang 2, Kawasan Industri Karawang Internasional City, Jawa Barat, Rabu (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investor Cina siap membangun dan mengembangkan kawasan industri di Indonesia. Presiden China Fortune Land Develompent (CFLD) Jerry Zhao mengatakan bahwa, Indonesia merupakan negara prioritas untuk berinvestasi dan mengembangkan industrial estate.   

"Kami merupakan perusahaan skala global dan terbesar di bidang kawasan industri. Kami berharap bisa ikut membangun perekonomian Indonesia melalui investasi kawasan industri," ujar Jerry usai bertemu dengan menteri perindustrian di Jakarta, Rabu (20/7).

Jerry menjelaskan, CFLD sudah memiliki pengalaman yang mumpuni dalam membangun dan mengembangkan kawasan industri. CLFD tidak ingin mengembangkan kawasan industri di Jawa namun juga di luar Jawa. CFLD sudah memiliki kantor di Jakarta dan kantor perwakilan di Singapura.

"Kami menyiapkan sekitar 100 juta dolar AS untuk membangun industrial estate di Indonesia," kata Jerry.

Sementara itu, Ketua Himpunan Kawasan Industri Sanny Iskandar mengatakan, CFLD memiliki track record yang cukup bagus dalam pengembangan kawasan industri. Di negara asalnya, CFLD sudah banyak membangun kota industri dan merupakan yang terbesar. Sebelumnya, CFLD sudah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Alam Sutera dalam rangka pengembangan kawasan industri tersebut.

Pengembangan kawasan industri dikatakan berhasil jika ada kerja sama dengan asing. Selama ini, investor Jepang yang sudah memanfaatkan kerja sama tersebut diantaranya yakni kawasan industri MM 2100 Cibitung dan EJIP Cikarang. Kawasan industri yang bekerja sama dengan asing pasti akan mendatangkan tenant-tenant dari negara asalnya.

"Kawasan industri yang bekerja sama dengan Jepang pasti industri-industri yang ada di Jepang akan masuk ke kawasan tersebut. Karena mereka lebih familiar dan dekat dengan sebangsanya," ujar Sanny.

Menurut Sanny, tren pertumbuhan industri ke depan diluar otomotif akan didominasi oleh Cina sedangkan investasi Jepang mulai menurun. Cina melihat ada peluang sehingga mereka ingin membangun kawasan industrinya di Indonesia. Dengan demikian kalau ada industri yang pindah dari Cina atau ada perluasan usaha mereka lebih siap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement