REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Infrastruktur Syaria atau Islamic Infrastucture Bank akan didirikan dua negara, di Indonesia dan Turki. Namun, kedua negara masih menunggu perkembangan dari Bank Pembangunan Islam (IDB).
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengatakan pembentukan Islamic Infrastucture Bank masih menunggu perkembangan dari IDB. ''Tapi insya Allah akan didirikan di dua negara, Indonesia dan Turki. Kantor pusatnya di dua negara, dua bank,'' kata Bambang usai Silaturahim Idulfitri Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) di Kompleks Kementerian Keuangan, Kamis (14/7) malam.
Ia membenarkan Arab Saudi akan terlibat dalam pembentukan bank multilateral ini. Namun, Saudi sendiri hanya akan menjadi pemegang saham.
Soal investasi Indonesia dalam pembentukan bank ini, Bambang mengatakan sementara ini minimal 200 juta dolar AS, tapi nilainya akan ditambah.