REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Volume lalu lintas transaksi Jasa Marga mencapai 586,8 juta transaksi hingga Mei 2016. Capaian tersebut meningkat 6,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan volume lalu lintas tersebut ditopang oleh pertumbuhan volume lalu lintas di induk sebesar 5,5 persen dan di anak perusahaan sebesar 18 persen.
AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Dwimawan Heru menyebut, total volume lalu lintas sampai dengan Mei 2016 tersebut merupakan kontribusi dari 546,28 juta transaksi. "Ini merupakan volume lalu lintas meliputi 93 persen volume lalu lintas di induk dan 40,5 juta transaksi atau tujuh persen di anak perusahaan," kata dia dalam siaran pers, Jumat (24/6).
Pertumbuhan Volume Lalu Lintas Transaksi tertinggi, lanjut dia, terdapat di Jalan Tol Palikanci sebesar 30,7 persen. Naiknya Volume Lalu Lintas Transaksi Jalan Tol Palikanci merupakan efek dari terintegrasinya jalan tol tersebut dengan Jalan Tol Cikopo-Palimanan. Hal tersebut pun secara tidak langsung mendorong pertumbuhan volume lalu lintas transaksi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek sebesar delapan persen.
Selain itu, pertumbuhan yang cukup signifikan terjadi di Jalan Tol Surabaya-Gempol sebesar 17 persen. Kenaikan tersebut merupakan efek dari beroperasinya Jalan Tol Ruas Kejapanan-Gempol pada 18 Mei 2015 yang merupakan bagian dari Proyek Relokasi Jalan Tol Ruas Porong-Gempol.
"Pertumbuhan volume lalu lintas transaksi di anak perusahaan juga mengalami pertumbuhan yang signifikan," ujarnya. Jalan Tol Surabaya-Mojokerto tumbuh 19,2 persen dibanding sampai dengan bulan Mei tahun lalu. Kenaikan Volume Lalu Lintas Transaksi tersebut diakibatkan beroperasinya Jalan Tol Ruas Krian-Mojokerto pada 19 Maret 2016.
Naiknya volume lalu lintas transaksi sampai dengan Mei 2016 tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi yang baik terhadap target pertumbuhan Volume Lalu Lintas Transaksi Jasa Marga. Jasa Marga menargetkan hingga akhir 2016 Volume Lalu Lintas mencapai 1,14 miliyar transaksi atau naik 2,25 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika