REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Menaker RI), M. Hanif Dhakhiri mengatakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) harus berpendidikan tinggi. Dengan begitu, mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya dan dapat bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Pada saat ini pendidikan tenaga kerja Indonesia sangat rendah sehingga di dunia kerja kemampuan mereka hanya sebatas satu saja dan tidak dapat berkembang," ujarnya saat Safari Ramadhan di Padang, Jumat (17/6).
Ia menceritakan tentang seorang ibu yang bekerja sebagai buruh selama 20 tahun. Namun karena ibu itu hanya memiliki ijazah SD sehingga ibu tersebut tidak bisa naik jabatan atau mengembangkan kemampuannya.
"Hal tersebut terjadi karena sebagian besar pekerja Indonesia tamatan SD dan SMP akibatnya mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri," tambahnya.
Ia menyebutkan hal tersebut menjadi permasalahan yang berkepanjangan karena ketika tamatan SD, SMP dan SMA tersebut ingin membuka suatu usaha namun terkendala modal. Sedangkan bekerja pada suatu perusahaan mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya.
Hanif mengimbau kepada pemerintah daerah dan pemangku kepentingan agar merangkul warganya supaya berpendidikan tinggi sehingga tidak ada lagi masyarakat Indonesia tamatan SD, SMP, dan SMA.
Ia mengemukakan dengan pekerja yang memiliki pendidikan tinggi maka akan memperbaiki taraf kehidupan pekerja dan citra Indonesia di mata dunia.
"Saya mengharapkan agar pemangku kepentingan dapat bekerjasama untuk memperbaiki taraf kehidupan masyarakat," katanya.