Selasa 14 Jun 2016 15:48 WIB

Pemerintah Jadikan Sorong Sebagai KEK Industri Pengolahan

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Nur Aini
Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli. (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan membentuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong, Papua Barat. KEK Sorong diharapkan dapat menjadi pemacu tumbuhnya perekonomian Indonesia Timur dan mengurangi gap pembangunan dengan Indonesia bagian Barat.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli mengatakan, pemerintah sebenarnya sudah mengambil beberapa langkah untuk mengurangi gap antara Indonesia  Timur dan Barat. Langkah itu yakni dengan menjalankan program tol laut agar ada jalur reguler kapal yang berkunjung ke Indonesia Timur. Salah satu tujuannya juga agar harga kebutuan pokok bisa lebih murah.

"Tapi itu tidak memadai, kita juga harus membangun pusat industri di Papua, terutama di Sorong," ujar Rizal menyamaikan hasil rapat terbatas di Kantor Preisden, Jakarta, Selasa (14/6), mengenai rencana pembentukan KEK Sorong.

Rizal mengatakan, rencana pembentukan KEK Sorong sebenarnya sudah ada sejak delapan tahun lalu. Namun, rencana tersebut urung terwujud. Pada Desember 2015, kata Rizal, Presiden Joko Widodo meminta agar pembentukan KEK Sorong betul-betul didorong.

"Dan tadi telah diputuskan bahwa ini akan dilaksanakan. Esensinya, kita ingin membangun pusat industri pengolahan di Sorong," kata Rizal.

Pembentukan KEK ini akan bekerja sama dengan pemda. Pemda diminta menyediakan tanahnya sebagai modal dasar. Sedangkan pemerintah pusat akan membantu membangun infrastrukur dasar seperti jalan, air, dan listrik.

"Kita juga akan memberikan insentif fiskal agar swasta mau masuk dan memanfaatkan pengolahan industri di sana," ujar Rizal.

Baca juga: Jokowi: Pembangunan Papua Harus Dipercepat

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement