Selasa 31 May 2016 17:45 WIB

BRI Hemat Biaya Operasional 40 Persen dengan BRIsat

BRI
Foto: republika/wihdan hidayat
BRI

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) menghemat biaya operasional sebesar 40 persen dengan dioperasikannya satelit milik perseroan BRIsat, kata Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo di Jakarta, Selasa.

Haru mengatakan sebelum dibangunnya satelit BRIsat, perseroan harus menyewa satelit senilai Rp500 miliar per tahun yang memiliki 23 transponder. Dengan dioperasikannya BRIsat pada 9 Juni 2016 mendatang, perseroan tidak perlu menyewa lagi, namun cukup mengeluarkan investasi Rp3,375 triliun untuk BRIsat dengan masa penggunaan 17 tahun.

"Secara kotor itu biaya penghematannya 40 persen," kata dia.

Dengan begitu, kata Haru, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional juga akan turun. BRIsat juga memiliki lebih banyak transpondern yakni mencapai 45 unit.

Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan BRI akan menjadi satu-satunya perbankan di dunia yang memiliki dan mengoperasikan satelitnya sendiri. Sebanyak 53 karyawan BRI yang sebelumnya ahli di bidang perbankan, juga akan dilatih agar mampu mengoperasikan satelit.

Dengan BRISat ini, ujar Asmawi, jangkauan BRI akan lebih luas dan mencakup wilayah-wilayah yang selama ini belum terjangkau bank spesialias kredit UKM tersebut.

Perseroan juga akan menghubungkan 59 ribu agen bank nirkantor (branchless banking) dengan kantor pusat BRI agar dapat memudahkan konsultasi dan kegiatan transaksi agen untuk menjangka wilayah-wilayah terpencil.

"Jadi Anda bisa bayangkan, nanti layanan di gunung dan di pinggir sungai ini bisa sama dengan layanan yang di Jakarta. Selain itu, nasabah juga akan cepat terlayani," kata dia.

BRISat ini juga menjadi tanda dimulainya BRI merambah "digital banking". Tahun ini, emiten bersandi BBRI itu menganggarkan belanja Informasi Teknologi (IT) mencapai Rp2 triliun. Salah satu anggaran belanja IT itu untuk pengadaan BRIsat yang sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu.

BRIsat sendiri telah uji kelayakan dan tes performa akhir. Satelit itu akan diluncurkan di Kourou, French Guiana, Amerika Selatan, untuk diluncurkan 8 Juni 2016 waktu setempatb atau 9 Juni 2016 dini hari Waktu Indonesia Barat.

Untuk perlindungan risiko dalam peluncuran BRIsat dan lintasannya pada orbit, BRI menggandeng PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), sebagai Ketua Konsorsium Asuransi Lokal dan Marsh, sebagai broker asuransi internasional.

BRIsat juga akan meminimalisir gangguan jaringan sekitar 11 ribu kantor, 22 ribu mesin kasir otomatis (Automatic Teller Machine/ATM) BRI, dan 180 ribu Mesin Perekam Data Elektronik.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement