Senin 30 May 2016 13:58 WIB

Pemerintah Diminta tidak Impor Gula Mentah

Pedagang menimbang gula pasir di Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang menimbang gula pasir di Pasar Senen, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menginginkan pemerintah tidak mengimpor gula mentah sehingga mengabaikan hasil produksi yang telah dihasilkan oleh banyak petani tebu rakyat di dalam negeri.

"Kami cemas stok gula tahun 2016 akan melebihi kebutuhan dan dampaknya harga gula turun," kata Ketua APTRI Soemitro Samadikoen dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (30/5).

Dia mengingatkan bahwa pada saat ini masih belum ada hitungan yang pasti mengenai kekurangan produksi gula di dalam negeri, serta taksiran produksi gula giling baru akan diketahui saat puncak musim giling atau sekitar Agustus mendatang. Ketua APTRI juga berpendapat bahwa langkah dalam melakukan impor gula merupakan kebijakan yang sifatnya hanya instan belaka.

Sebelumnya, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Persero menggelar pasar murah gula kristal putih di 60 kota yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia untuk menghadapi masuknya bulan Ramadhan, di mana harga bahan pokok cenderung mengalami kenaikan.

"Pasar murah gula ini ada di 34 kota utama provinsi dan juga kota-kota satelit, kurang lebih ada di 60 kota," kata Direktur Utama PT PPI Dayu Padmara Rengganis, di Pasar Rawa Sari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (13/5).

Dayu mengatakan, pasar murah gula kristal putih di Jakarta tersebut, merupakan salah satu rangkaian dari pasar murah yang telah dilaksanakan di beberapa kota lainnya, dan akan terus dilaksanakan hingga satu setengah bulan mendatang khususnya saat memasuki bulan Ramadhan.

"Ini merupakan rangkaian Pasar Murah Gula PPI, diawali dari Bandung, Yogyakarta, Cirebon, Palembang, Medan dan sekarang di Jakarta. Untuk harganya, di Pulau Jawa sebesar Rp 12 ribu per kilogram, sementara di luar Pulau Jawa antara Rp 12 ribu hingga Rp 12.500 per kilogram," tutur Dayu.

Ia menjelaskan, perbedaan harga antara di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa dikarenakan adanya biaya untuk distribusi gula tersebut. Selama satu setengah bulan ini, PPI menyiapkan sebanyak 190 ribu ton gula kristal putih untuk digelontorkan ke pasar murah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement