REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Rakyat Indonesia (BRI) akan ekspansi transaksi elektronik. Hal ini tidak lepas dengan didukungnya satelit BRI. Mitra bisnis juga digandeng untuk meningkatkan penggunaan layanan digital BRI.
Direktur Konsumer BRI Sis Apik Wijayanto menjelaskan, hingga kuartal pertama 2016, sudah ada 45,3 juta transaksi mobile banking dan 42,8 juta transaksi electronic banking. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, transaksi mobile banking naik 24 persen dan elektronic banking meningkat 82 persen. Hingga akhir tahun, transaksi mobile banking diharapkan bisa mencapai 175 juta transaksi dan elektronic banking 150 juta transaksi.
Untuk itu, BRI menggandeng mitra bisnis seperti Air Asia Indonesia. Apalagi banyak TKI ke Malaysia, Hong Kong, Korea dan negara Asia lain yang juga nasabah BRI bisa memanfaatkan transaksi elektronik untuk membayar biaya penerbangannya. Dengan kelak memiliki satelit sendiri yang akan diluncurkan pada Juni 2016 ini, Sis yakin akan menguatkan dan memberi nilai tambah layanan BRI kepada nasabah.
''Dengan tren digitalisasi, bank akan mengikuti baik internal maupun layanan kepada nasabah. Dengan satelit, jaringan BRI akan makin kuat dengan gangguan minimal,'' kata Sis.
Tahun ini BRI menyiapkan belanja modal untuk digital banking sebesar Rp 2,19 triliun. Selain memanfaatkan 10.612 jaringan kerja konvensional dan 22.792 unit ATM, 62 ribu agen BRILink juga akan didorong melayani transaksi elektronik pembayaran tiket Air Asia bagi nasabah BRI. Layanan mobile banking, ATM, e banking pun bisa ditambah fitur pembayaran tiket Air Asia. Pun di laman Air Asia yang bisa ditambahkan menu pembayaran menggunakan sistem pembayaran elektronik BRI.
''Dengan teknologi kami harap bisa memfasilitasi pembayaran elektronik di manapun,'' kata Sis. Untuk saat ini, BRI harus melihat dulu berapa penumpang Air Asia yang jadi nasabah BRI.