Kamis 26 May 2016 07:57 WIB

Harga Emas Terus Turun

Red: Nur Aini
Harga emas dunia (ilustrasi).
Foto: Reuters
Harga emas dunia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,CHICAGO -- Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun lebih lanjut pada Rabu (25/5), karena pasar ekuitas AS menunjukkan penguatan. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun 5,40 dolar AS atau 0,44 persen, menjadi menetap di 1.223,80 dolar AS per ounce.

Emas berada di bawah tekanan karena indeks Dow Jones Industrial Average AS naik 161 poin atau 0,91 persen pada pukul 17.45 GMT. Selama empat minggu terakhir telah mencatat kerugian untuk ekuitas sehingga logam mulia sebelumnya telah didorong oleh pelemahan ekuitas AS.

Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat investasi yang aman. Sebaliknya, ketika ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka harga logam biasanya turun.

Harga logam mulia juga merosot akibat indeks dolar AS naik 0,18 persen menjadi 95,42 pada pukul 17.45 GMT.  Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor.

Emas tetap di bawah tekanan lebih lanjut ketika Departemen Perdagangan AS merilis laporan perdagangan internasional untuk barang-barang pada Rabu, yang menunjukkan ekspor meningkat 1,8 persen selama April dan impor meningkat 2,3 persen. Namun para analis mencatat bahwa neraca perdagangan meningkat menjadi negatif 57,5 miliar dolar AS selama April, dibandingkan dengan angka direvisi defisit 55,6 miliar dolar AS. Para pedagang juga menunggu laporan pesanan untuk barang-barang tahan lama dan klaim pengangguran mingguan pada Kamis, serta laporan produk domestik bruto AS pada Jumat.

Sementara itu, harga perak untuk pengiriman Juli naik 0,70 sen, atau 0,04 persen, menjadi ditutup pada 16,261 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli ditutup di harga 9,40 dolar AS atau 0,94 persen lebih rendah menjadi 994,80 dolar AS per ounce.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement