Senin 23 May 2016 11:08 WIB

Akuntan Indonesia Harus Siap Hadapi MEA

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Akuntan. Ilustrasi
Foto: Reuters
Akuntan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Profesi akuntan menjadi salah satu profesi yang bisa mengikuti persaingan dalam masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Artinya dengan keikutsertaan Indonesia dalam MEA, Akuntan dari luar negeri mampu masuk ke Indonesia maupun sebaliknya.

Menghadapi situasi ini,‎ para akuntan di Indonesia diharap tidak takut menghadapi siatuasi ini. Justru Akuntan yang ada wajib meningkatkan mutu dan profesional untuk bersaing dalam MEA.

Wakil‎ Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan, perkembangan mengenai dunia akuntansi sangat cepat, hal ini berpengaruh pada standarisasi profesi akuntan yang juga mengglobal. Globalisasi ini membuat persyaratan untuk menjadi seorang akuntan memiliki kesamaan di berbagai negara termasuk yang ada di ASEAN.

"Jangan takut sama Akuntan yang lain. Kita harus berani bersaing, apalagi jumlah akuntan kita cukup banyak. Untuk itu pada calon akuntan profesional harus lebih progresif dalam meningkatkan mutu," kata Mardiasmo dalam seminar 'Pilar Kompetensi Akuntansi Dalam Arsitek Profesi Akuntansi Indonesia', Senin (23/5).

Untuk mendapatkan profesi akuntan yang memiliki kapabilitas baik, lanjut Mardiasmo, terdapat tiga pilar utama yang harus diikuti dan ditingkatkan. Tiga pilar ini yaitu pendidikan, pelatihan dan uji kompetensi.

Mardiasmo menjelaskan, pendidikan menjadi faktor penting dalam mendidikan calon-calon akuntan muda yang menempuh pendidikan di perkuliahan. Untuk mencetak bibit unggul ini, pihak universitas atau lembaga pendidikan juga harus memiliki ilmu yang mengglobal.

Selain mendapatkan pendidikan, para akuntan muda ini harus mengikuti ‎pelatihan untuk membuat mereka menjadi akuntan profesional. Karena pelatihan ini membuat para lulusan jurusan akuntansi memiliki ilmu tambahan untuk menjadi akuntam profesional.

"Setelah itu, akuntan juga harus mengikuti uji kompetensi. Ini dilakukan agar akuntan yang akan menjadi seorang profesional bisa diketahui apakah memang layak atau tidak," lanjut Mardioasmo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement