Rabu 11 May 2016 17:50 WIB

Perusahaan Tekstil Korsel akan Mulai Produksi di Indonesia

Rep: C37/ Red: Nur Aini
Aturan Penanaman Modal Internasional: Para investor melakukan pengurusan perijinan usaha pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Selasa (19/5).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Aturan Penanaman Modal Internasional: Para investor melakukan pengurusan perijinan usaha pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Selasa (19/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Perusahaan asal Korea Selatan menargetkan pada September 2016, dapat melakukan tahap produksi komersial pada investasi di sektor tekstil dan sepatu senilai 120 Juta dolar AS.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menjelaskan, proses realisasi investasi yang dilakukan perusahaan ini dapat memberi kontribusi dalam penyerapan 20 ribu tenaga kerja di lokasi investasinya, Jepara, Jawa Tengah.

"Salah satu perusahaan yang sedang dalam tahap konstruksi, yang berlokasi di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, diperkirakan akan produksi komersial awal September 2016. Perusahaan ini akan menyerap lebih dari 20 ribu tenaga kerja dengan rencana investasi sebesar 120 juta dolar AS. Dengan penciptaan lapangan kerja tersebut dapat membantu target pemerintah untuk menciptakan 2 juta lapangan kerja tahun ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (11/5).

Franky menuturkan, BKPM telah membantu dan memfasilitasi proses investasi ini melalui koordinasi dengan Pemprov Jawa Tengah, Pemkab Jepara serta PT PLN terkait dengan distribusi pasokan listrik.

"Salah satu concern utama perusahaan adalah terkait ketersediaan listrik yang berkelanjutan, tanpa listrik mereka akan sulit mengoptimalkan kapasitas produksi mereka," ujarnya.

Dengan suksesnya investor membuka pabrik di Jawa Tengah, kata Franky, nantinya diharapkan akan diikuti perusahaan dari Korea Selatan lainnya yang akan melakukan ekspansi pabrik mereka ke Jawa Tengah.  

Franky mengatakan, Jawa Tengah saat ini menjadi tujuan investasi favorit untuk sektor padat karya, khususnya tekstil. Dia merujuk kepada data BKPM di mana realisasi investasi sektor tekstil di Jawa Tengah merupakan yang tertinggi di Indonesia pada Triwulan I 2016.

BKPM mencatat realisasi investasi sektor tekstil di Jawa Tengah mencapai Rp 2,1 triliun atau sekitar 57,5 persen, dan menyerap 23.893 tenaga kerja. Berikutnya Jawa Barat RP 910 miliar dan menyerap 10.603 tenaga kerja, serta Banten Rp 529 miliar dan menyerap 1.137 tenaga kerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement