Selasa 10 May 2016 16:00 WIB

Banyak UMKM Indonesia Berpotensi untuk Go International

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Perajin UKM (ilustrasi)
Foto: nenygory.wordpress.com
Perajin UKM (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ‎Indonesia kembali mendapat kehormatan untuk menggelar World Islamic Economic Forum (WiEF) ke-12. Acara ini rencananya akan digelar pada 2-4 Agustus 2016.

Ketua WIEF Foundation Tun Musa Hitam mengatakan, fokus WIEF ke-l2 masih sama yaitu berusaha mempromosikan bisnis dan kerja sama ekonomi sebagai dasar untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dunia. Mengusung tema "Desentralisasi Pertumbuhan, Memberdayakan Bisnis Masa Depan", WIEF ke-12 kali ini memiliki visi untuk lebih mengeksplorasi dan mengembangkan peran penting dari kelompok usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di negara-negara di seluruh dunia.

Desentralisasi pertumbuhan dapat dicapai dengan memberdayakan UMKM dengan cara meningkatkan dan memperluas keikutsertaan mereka dalam perekonomian guna mencapai pembangunan ekonomi yang inklusif, mendorong inovasi serta efisiensi yang tinggi. 

Hal-hal tersebut diharapkan dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi kelompok usaha ini dalam menghadapi tantangan bisnis yang terus berkembang. 

‎Selain itu, isu pokok yang akan dibahas pada WIEF ke-12 ini nantinya mengarah pada penerbitan Sukuk untuk pembiayaan infrastruktur, pengintegrasian produk halal dan keuangan syariah, pengembangan industri makanan halal secara global, pengembangan industri fashion islami secara global. 

WIEF juga memfokuskan untuk peningkatan akses pendanaan bagi UMKM, pengintegrasian UMKM dalam dunia digital economy, pengembangan crowd funding platform, percepatan inovasi dengan menghubungkan start up dengan perusahaan besar, dan penanaman budaya desain pemikiran (design-thinking) untuk bisnis.

"Indonesia adalah pasar berkembang dengan fundamental ekonomi yang kuat dan memiliki UMKM yang memiliki potensi untuk go international sekaligus membuka lebih banyak kesempatan bagi bangsa serta komunitas bisnis global," ujar Tun Musa dalam jumpa pers di kantor Kementerian Keuangan, Selasa (10/5).

Selain itu, lndonesia merupakan pasar yang kuat di kawasan ASEAN dan juga merupakan mesin penting dalam pertumbuhan ekonomi global. Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, lndonesia sangat potensial untuk menjadi pemain utama dalam ekonomi syariah yang terus berkembang pesat. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement