REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berupaya menurunkan harga bawang merah yang kerap melonjak. Apalagi menjelang bulan Ramadhan, harga bawa merang sering kali melambung.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengatakan, pemerintah akan melakukan berbagai cara agar harga bawang merah selalu terjaga. Apalagi, Presiden Joko Widodo sudah menugaskan agar Kementerian terkait bisa menekan harga agar terjangkau oleh masyarakat.
"Pak Presiden menekankan agar harga bawang merah itu berada di kisaran Rp 25 ribu. Posisi sekarang itu naik terus, padahal petani terus memproduksi bawang,” kata Rini usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (29/4).
Kementerian dan Lembaga (K/L) terkait, lanjut Rini, sedang sedang mempersiapkan skema yang akan dilakukan guna menurunkan harga bawang merah yang terus meroket. Namun Rini belum bisa membeberkan rencana apa yang sedang dirancang tersebut.
“Nanti dari Kementerian Pertanian, Perum Bulog, dan Kementerian Perdagangan akan turun ke lapangan. Kita sedang buat sistemnya, agar bisa Rp 25 ribu,” kata Rini.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Holtikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Spudnik Sujono mengatakan, stok bawang merah sejauh ini masih berada posisi aman. Meski demikian, laporan yang masuk dari berbagai pihak justru berbeda dengan data yang dimiliki Kementan.
"Stok kita (bawang merah) masih ada. Cuman ada info bahwa terdapat impor. Kita dalam dua hari akan ada tim dan melihat kondisinya di lapangan," katanya.