REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memulai penawaran Saving Bond Ritel seri 002 (SBR002) dari Rabu (27/4) hingga Kamis (19/5). Nilai minimal pembelian SBR002 melalui BRI adalah Rp 5 juta dan maksimal adalah Rp 5 miliar per investor.
Bank BRI merupakan salah satu dari 24 agen yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk menjual SBR002. Kupon ditetapkan mengambang dengan tingkat minimal atau floating with floor dengan referensi kupon adalah tingkat bunga penjaminan LPS. Tak hanya itu, pemerintah juga melengkapi SBR seri 002 dengan fasilitas pencairan sebelum jatuh tempo atau early redemption.
"Tingkat Kupon untuk periode tiga bulan pertama yakni 26 Mei-20 Agustus 2016 sebesar 7,50 persen," ujar Corporate Secretary Bank BRI Hari Siaga Amijarso, di Jakarta, Jumat (29/4).
Hari mengatakan, perseroan menargetkan penjualan SBR 002 sebesar Rp 150 miliar. Target ini lebih tinggi ketimbang realiasi penjualan SBR001 yaitu sejumlah Rp 100 miliar.
"Adapun target yang menjadi sasaran Bank BRI, yaitu nasabah individu BRI yang berjumlah lebih dari 50 juta nasabah," ungkap Hari.
Untuk mencapai target penjualan SBR 002, perseroan memanfaatkan dukungan jaringan unit kerjanya yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, BRI juga beroperasi secara real time online, performa IT yang optimal, kualitas, dan profesionalisme tenaga pemasar serta kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi.
“Ditambah dengan pemahaman konsep wealth management yang semakin matang di kalangan nasabah BRI, kami optimis target SBR 002 dapat tercapai,” ujarnya.
Hari menjelaskan, konsep wealth management atau jasa layanan pengelolaan aset di Bank BRI lebih dititikberatkan pada investasi di instrumen yang menghasilkan return maksimal namun dengan risiko yang minimal.
"SBR002 merupakan salah satu produk investasi yang memiliki karakteristik seperti yang disebutkan," katanya.
Baca juga: BRI Siapkan Instrumen Hadapi Dana Tax Amnesty