Jumat 29 Apr 2016 10:12 WIB

Investasi dan Belanja Pemerintah Jadi Pendorong Ekonomi Tahun Ini

Red: Nur Aini
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ekonom Bank Pembangunan Singapura (DBS) Gundy Cahyadi mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi mencapai 5,2 persen hingga akhir 2016.

"Pertumbuhan ekonomi di 2016 lebih baik dibanding tahun lalu yang hanya di bawah lima persen yakni 4,8 persen. Tahun ini kemungkinannya 5,2 persen," kata Gundy di Jakarta, Jumat (29/4).

Ia menilai pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2 persen ini karena potensi perekonomian yang masih sangat tinggi dengan didorong kenaikan pertumbuhan investasi dan belanja pemerintah yang lebih efektif dibandingkan tahun lalu. Selain itu, pertumbuhan konsumsi juga relatif stabil apalagi sektor ini menjadi pilar utama pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Pertumbuhan ini 75 persen berasal dari dalam negeri, yakni investasi dan konsumsi domestik. Berbeda dengan Singapura atau Hongkong yang memang lebih export oriented," ujar Gundy.

Ia pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada jangka panjang bisa mencapai enam persen dalam lima tahun ke depan jika pemerintah tidak lagi bergantung pada komoditas.

"Dulu bisa bergantung dari komoditas, sekarang tidak lagi. Yang dilakukan pemerintah sudah benar dengan menargetkan sektor manufaktur dan industri jadi driver of growth," kata Gundy menambahkan.

Sementara itu, untuk kuartal I 2016, angka pertumbuhan masih berkisar 5,1 persen atau tidak begitu jauh dari kuartal IV 2016.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement