Kamis 28 Apr 2016 20:03 WIB

Menteri ESDM Minta Rumah Tangga, Bisnis, dan Industri Kurangi Konsumsi Listrik

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Pengukur pemakaian daya listrik (Illustrasi)
Foto: Ngintipjakarta.blogdetik.com
Pengukur pemakaian daya listrik (Illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said merilis data konsumsi energi per sektor. Dari enam sektor kelompok pelanggan ternyata pelanggan bisnis, industri, dan rumah tangga merupakan kelompok pelanggan yang mengonsumsi energi terbesar hingga mencapai 70 persen dari seluruh konsumsi listrik.

Sudirman mengungkapkan, potensi penghematan pada ketiga sektor tersebut mencapai total 187.175 GWh. fakta ini lantas membuat pemeirntah membuat gerakan 'Potong 10 Persen' di mana ketiga sektor tersebut diminta memangkas konsumsi listriknya.

"70 persen konsumsi ada di tiga kelompok yakni rumah tangga, industry dan bisnis, artinya jika kita fokus pengehematan pada tiga kelompok ini maka kampanye 'Potong 10 Persen' ini akan memberikan dampak yang cukup efektif, cukup “nendang”," ujar Sudirman, Kamis (28/4).

Pemerintah mencatat, pada tahun 2014 total Energi terjual sebesar 199.496 GWh dengan pengkonsumsi terbesar adalah rumah tangga, industri,  dan bisnis. Potensi penghematan ketiga kelompok pelanggan ini mencapai total 187.175 GWh.

“Jika gerakan Potong 10 Persen (18.718 GWh) dapat dilakukan di kelompok ini maka pengematan yang didapat setara dengan membangun 3,5 GW PLTU. Ini potensi penghematan yang besar,” jelas Sudirman.

Khusus untuk pelanggan industri, total energi terjual kelompok Industri (2014) mencapai 65.900 GWh. Jika gerakan 'Potong 10 Persen'(6.590 GWh)  berhasil dilakukan dikelompok industri ini maka diperkirakan dapat mencukupi untuk menerangi NTB, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Gerakan 'Potong 10 Persen' juga bukan semata-mata masalah penghematan semata namun juga untuk pemerataan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement