Kamis 28 Apr 2016 00:31 WIB

Jasa Marga akan Berlakukan Sistem Bayar Tol Cukup Satu Kali

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
 Gerbang tol Cikunir ( Ilustrasi )
Foto: dok. TMC Polda Metro
Gerbang tol Cikunir ( Ilustrasi )

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah mengintruksikan agar pembayaran di semua tol bisa dilakukan satu kali. Hal ini untuk mengurangi kemacetan yang disebabkan pengemudi mengantre pembayaran di pintu tol.

Direktur Utama PT Jasa Marga Adityawarman‎ mengatakan, penghilangan pembayaran di setiap pintu tol memang baik untuk mengurai kemacetan. Sebab selama ini yang menjadi salah satu penyebab kemacetan panjang di pertengahan tol adalah adanya penumpukan kendaraan ketika melakukan pembayaran tol‎.

"Contohnya pada saat dari Jakarta ke Cirebon saja melintasi beberapa gardu, di Cikunir, Palimanan. Nah sekarang kita mengupayakan agar pembayaran gerbang tol terintegrasi anatara kita (PT Jasa Marga) dengan swasta dan yang lainnya," ujar Adityawarman, Rabu (27/4).

Dengan sistem ini, pengguna tol yang akan bepergian ke Bandung misalnya, mereka cukup sekali membayar di pintu tol Pasteur atau pintu lain. Hal serupa saat mereka akan menggunakan tol dari Jakarta ke Cirebon.

Adityawarman menjelaskan, skema yang akan dilakukan ini untuk memecah kemacetan yang kerap terjadi menjelang perayaan hari raya Idul Fitri. Sistem ini rencananya akan diujicobakan pada tanggal 16 Juni, untuk melihat seperti apa kesulitan dan hasil dari sistem pembayaran satu kali tersebut.

"Ini perlu kerja keras karena pintu tol ini ada dimana-mana menyebar. Kita akan konsolidasikan. Biasanya kita cuman mikirin ruas tol masing-masing. Sekarang harus dipikirkan bersama," ujarnya.

Ke depannya, kata Adityawarman, perusahaan-perusahaan yang mengatur tol ini berencana untuk membuat satu induk perusahaan bersama dalam menangani sistem pembayaran satu kali. Sebab hal ini sudah menjadi kebutuhan yang mau tak mau harus dilakukan.

Jika dulu persoalannya ada sistem teknologi yang masih sulit dan mahal, saat ini sistem tersebut sudah lebih mudah dan bisa dibuat jika perusahaan yang menaungi tol bekerja sama.

"Dulu kan teknologinya mahal, sekarang murah. Jadi kenapa tidak," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement