Kamis 28 Apr 2016 03:02 WIB

Penyaluran Kredit SMF Melejit Hingga Rp 1,16 Triliun

Rep: C37/ Red: Nur Aini
PT Sarana Multigriya Finansial (SMF)
Foto: smf-indonesia.co.id
PT Sarana Multigriya Finansial (SMF)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --  PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau PT SMF (Persero) hingga Maret 2016 mencatat total penyaluran pinjaman mencapai Rp 1,19 triliun, meningkat sebesar Rp 1,16 triliun dibandingkan periode yang sama pada 2015, yang hanya mencapai Rp 33,17 miliar.

Direktur Utama SMF, Raharjo Adisusanto menjelaskan, SMF menerima mandat dari Pemerintah untuk membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan yang terjangkau oleh masyarakat.

"Pelaksanaan mandat ini dapat dilihat dari pertumbuhan aliran dana kumulatif yang telah disalurkan SMF dari pasar modal ke pasar pembiayaan primer perumahan," kata Raharjo, di Jakarta, Rabu (27/4).

Menurut Raharjo, dari perkembangan kinerja SMF selama lima tahun terakhir tampak pertumbuhan dari tahun ke tahun meningkat cukup signifikan, meskipun di tengah kondisi perekonomian yang bergejolak. Adapun total aliran dana kumulatif yang disalurkan sampai dengan Maret 2016, yaitu Rp 21,44 triliun, atau mencapai 6,60 kali, dari modal disetor SMF.

Pendapatan SMF sampai dengan Maret 2016, mencapai Rp 229,5 miliar, meningkat dibanding periode yang sama pada 2015, yang mencapai Rp 221,9 miliar. Sedangkan untuk laba bersih sampai dengan Maret 2016, adalah Rp 85 miliar, naik Rp 14 miliar atau 19,72 persen dibanding bulan yang sama di tahun lalu, yaitu Rp 71 miliar.

Naiknya pendapatan tersebut berasal dari pinjaman refinancing yang disalurkan. Selanjutnya penerbitan obligasi melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III, tahap IV tahun 2016 ini mencapai angka Rp 630 miliar.

“Penerbitan surat utang ke 23 oleh SMF tersebut berperan dalam penyediaan likuiditas jangka panjang bagi penyalur KPR, untuk mendukung terealisasinya Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Pemerintah,” kata Raharjo.

Pinjaman sebesar Rp 1,19 triliun pada kuartal I 2016, dialirkan melalui kerja sama refinancing KPR kepada dua bank yaitu Bank Tabungan Negara (BTN) sebesar Rp 1 triliun, dan Bank Riau Kepri Rp 190 miliar. Bagi Bank Riau Kepri, pinjaman tersebut merupakan pinjaman perdana yang dialirkan dari SMF.

Penyaluran dana melalui kerja sama refinancing ke penyalur KPR tersebut, kata Raharjo, digunakan untuk sektor pembiayaan KPR. “Tujuannya adalah untuk meningkatkan akselerasi produksi KPR di Indonesia, dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan, sehingga terjangkau oleh masyarakat luas,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement