REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin menilai industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu industri yang sangat strategis. Alasannya, industri ini mampu menyerap tenaga kerja yang cukup besar.
"Di samping itu juga untuk ekspor industri makanan dan minuman itu tahun 2015 kira-kira sekitar 5,59 miliar dolar AS, naik dibanding pada 2014 yang sebesar 5,55 miliar dolar AS," ujarnya di Grand Hyatt, Jakarta, Senin (25/4).
Besarnya nilai ekspor pada industri makanan dan minuman, menurutnya sejalan dengan yang diinginkan oleh pemerintah yang berharap industri makanan dan minuman terus tumbuh pesat.
"Karenanya, kita perlu berkoordinasi dengan para pelaku usaha di bidang industri makanan dan minuman bagaimana ke depannya agar berkelanjutan dan yang terus kita lakukan agar industri ini terus tumbuh," lanjutnya.
Saleh menambahkan, pertumbuhan industri makanan dan minuman pada 2015 mencapai 7,88 persen, yang ia nilai sudah cukup baik. Ia tambahkan, kontribusi terhadap PDB industri manufaktur hampir 30 persen atau yang paling besar ada pada industri makanan dan minuman.