REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berpeluang melanjutkan tren menguat (bullish) menguji resisten di angka 4.910. Sedangkan support saat ini di angka 4.820.
Analis dari First Asia Capital David Sutyanto menjelaskan, di tengah sentimen negatif pasar saham kawasan Asia merespon kejatuhan harga minyak mentah, IHSG pada perdagangan Senin (18/4) kemarin berhasil melanjutkan tren bullish.
Aksi beli pemodal terutama menyasar saham perbankan, infrastruktur, konsumsi, dan properti berhasil mengangkat IHSG 41,966 poin (0,87 persen) ke posisi 4.865,534. Pemodal asing mencatatkan pembelian bersih Rp 329,7 miliar di tengah perdagangan di pasar reguler yang mencapai Rp 4,4 triliun.
"Penguatan IHSG kemarin bersifat anomali dengan pergerakan di pasar saham Asia yang umumnya terkoreksi menyusul anjloknya harga minyak mentah hingga 6 persen di angka 37,99 dolar AS PER barel pada awal perdagangan di Pasar Asia kemarin," jelas David, Selasa (19/4).
Menurutnya, kejatuhan harga minyak mentah ini merupakan reaksi atas tidak tercapainya kesepakatan pembatasan produksi pada pertemuan produsen minyak dunia Minggu sebelumnya di Doha Qatar. The MSCI Emerging Market Index pada perdagangan sore kemarin koreksi 0,3 persen di 844,18.