Senin 18 Apr 2016 11:19 WIB

Indonesia Ingin Percepat Perundingan IE-CEPA

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Uni Eropa.
Foto: EPA/Patrick Seeger
Bendera Uni Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan, pemerintah Indonesia ingin mempercepat perundingan Indonesia–Europe Comprehensive Economic Partnership Agreement  (IE-CEPA) dan menggenjot ekspor non migas. Upaya mendongkrak nilai ekspor dan investasi dilakukan ke sejumlah negara Eropa, khususnya Jerman, Inggris, Belgia, dan Belanda. 

"Upaya pemerintah dilakukan guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sedang giat-giatnya melakukan reformasi melalui paket-paket deregulasi dan debirokratisasi," ujar Thomas dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/4).

Thomas menambahkan, sejumlah menteri bidang ekonomi akan mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke kawasan Eropa pada 19-22 April 2016. Lawatan ini merupakan kunjungan kerja pertama presiden ke kawasan Eropa dengan tujuan utama mempererat kerja sama perdagangan dan investasi dengan negara-negara yang dikunjungi. 

Menurut Thomas, di Eropa pemerintah akan menjelaskan arah kebijakan ekonomi Indonesia yang saat ini difokuskan pada dua kata kunci yakni keterbukaan dan persaingan. Selain itu, Presiden Joko Widodo juga  akan menghadiri beberapa acara diantaranya business forum, business roundtable, dan one-on-one meeting. 

Sementara itu, para menteri bidang ekonomi juga dijadwalkan menggelar sesi khusus dengan para pelaku usaha setempat. Menurut Thomas, diperkirakan para pelaku usaha dan pemerintah Jerman, Inggris, Belgia, dan Belanda akan menekankan pentingnya perundingan IE-CEPA bagi peningkatan perdagangan dan investasinya dengan Indonesia.

Thomas menjelaskan, di Brussels Presiden Jokowi akan melakukan pembicaraan dengan Presiden Dewan Eropa Donald Tusk dan Presiden Komisi Eropa Jean Claude Juncker. Isu yang akan dibahas antara lain adalah tentang IE-CEPA. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement