Rabu 06 Apr 2016 08:45 WIB

Kawasan Teluk Investasi Miliaran Dolar AS untuk Energi Terbarukan

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
Energi Terbarukan
Foto: energy.gov
Energi Terbarukan

REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT CITY -- Negara-negara Kawasan Teluk (GCC) siap mengucurkan 100 miliar dolar AS dalam aneka proyek energi terbarukan dalam 20 tahun ke depan.

Direktur Jenderal Lembaga Riset Sains Kuwait (KISR) Samira Ahmad Omar menjelaskan, pembiayan besar-besaran ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan energi negara-negara anggota GCC yang tumbuh tiga persen tiap tahunnya.

Membuka sebuah konferensi energi terbarukan, Omar menyebut konsumsi energi ini tak lepas dari kebutuhan transformasi ekonomi termasuk untuk kecenderungan GCC membentuk basis industri dan jasa ditambah terus meningkatnya populasi.

''Tantangan perubahan lingkungan terkait polusi dan pemanasan global membuat kita tak punya pilihan selain berpindah menggunakan energi terbarukan yang risetnya melingkupi siklus energi global,'' tutur Omar seperti dikutip Kuwait News Agency, Selasa (5/4).

Anggota CGG seperti halnya negara lain di Timur Tengah dan Afrika Utara, punya peluang menjanjikan untuk ekploitasi energi matahari mengingat kawasan ini beriklim ekuatorial dengan rata-rata pancaran matahari 1.400-1.800 jam per tahun.

Beberapa tahun lalu, KISR meluncurkan kompleks energi terbarukan Al-Saqaya seluas 100 kilometer persegi dengan kapasitas listri 200 ribu megawatts. Proyek ini akan mulai beroperasi di akhir 2016 mendatang.

Kawasan Teluk merupakan salah satu kawasan terpanas di dunia. Negara-negara anggota GCC banyak menggunakan energi untuk pendingin bangunan, ruang publik serta desalinasi air laut sebagai sumber air bersih.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Naik Tipis

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement