REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri akan menurunkan suku bunga kredit 25 hingga 50 basis poin yang disesuaikan dengan sektor bisnis. Penurunan ini menyusul turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,75 persen, dan juga untuk mendorong perekonomian domestik.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, langkah ini merupakan awal dari penerapan suku bunga rendah oleh Bank Mandiri. Melalui suku bunga rendah, kata Rohan, diharapkan mampu meningkatkan fungsi intermediasi Bank Mandiri.
"Penurunan suku bunga kredit 25 hingga 50 basis poin akan memperhatikan sektor-sektor yang paling ideal untuk diturunkan segera," ujar Rohan Hafas di Jakarta, Ahad (27/3).
Rohan memastikan bahwa kinerja Bank Mandiri tidak akan terpengaruh oleh penerapan suku bunga rendah ini karena perseroan juga mendorong peningkatan sumber dana murah. "Mudah-mudahan, pada semester kedua tahun ini, suku bunga kredit Bank Mandiri akan berada di single digit secara merata di semua segmen,” katanya.
Saat ini, Bank Mandiri memulai penerapan suku bunga rendah single digit dengan mengoptimalkan penyaluran Kredit usaha rakyat (KUR) untuk membantu pendanaan sektor UMKM dengan bunga yang ditetapkan sebesar sembilan persen. Tahun ini, Bank Mandiri akan meyalurkan KUR hingga Rp 13 triliun, meningkat dibandingkan alokasi tahun lalu sebesar Rp 3,5 triliun.
Pada akhir tahun lalu, Bank Mandiri mencatatkan penyaluran kredit hingga Rp 595,5 triliun, tumbuh 12,4 persen dari posisi 2014 senilai Rp 530 triliun. Perseroan terus memacu pembiayaan ke sektor produktif, dimana pada akhir 2015, kredit ke sektor produktif tumbuh 13,0 persen mencapai Rp 463,8 triliun.