REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VII dari Fraksi NasDem Kurtubi, mengapreasiasi keputusan Presiden Joko Widodo atas pilihan pengolahan gas di blok Masela yang akan dibangun dengan skema darat (onshore).
Kurtubi mengatakan, keputusan Presiden untuk memakai skema onshore bagi Blok Masela adalah keputusan yang tepat. Karena menurutnya, skema ini akan bisa memberikan multiplier effect yang besar bagi ekonomi masyarakat Maluku.
Hal tersebut senada dengan Presiden Jokowi yang berharap keputusannya itu dapat berdampak positif bagi perkembangan pembangunan di daerah. "Maluku berpeluang untuk selain membangun kilang LNG (liquefied natural gas) juga kilang Petrokimia dan kilang LPG (liquefied petroleum gas) yang dapat menyerap lapangan kerja yang lebih besar, sehingga kesenjangan pembangunan antar wikayah barat dan timur bisa dikurangi," kata Kurtubi, Rabu, (23/3).
Kurtubi bahkan berkeyakinan jika kandungan C3 dan C4 dari gas Masela cukup. Maka bisa juga dibangun kilang LPG mini yang dapat menghemat ongkos kirim LPG dari Jawa atau Kalimantan ke kawasan Maluku dan Nusa Tenggara.
"Dan yang paling penting keputusan presiden ini, maka beda pendapat diantara menteri yang sempat menajam, tentu akan sirna," katanya.
Sebelumnya, terjadi pro dan kontra di kalangan internal menteri terkait pengelolaan gas di blok Masela. Kementerian ESDM dan SKK Migas merekomendasikan agar kilang pengolahan gas dibangun di laut (offshore), sementara Kemenko Kemaritiman dan Sumber Daya mengusulkan pembangunan di darat.