REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Wilayah Bali dan Nusa Tenggara menyasar koperasi untuk mengimplementasikan Layanan Keuangan Digital (LKD) sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (BI) lewat Surat Edaran (SE) No. 16/12/DPAU/2014 tertanggal 22 Juli 2014. Pemimpin BRI Wilayah Bali dan Nusa Tenggara, M Fankar Umran mengatakan pemilihan koperasi sebagai proyek percontohan LKD dikarenakan koperasi sebaai lembaga keuangan nonperbankan yang telah melakukan kegiatan simpan pinjam.
"Koperasi dan anggota-anggotanya nanti dapat menjadi agen BRILink," kata Fankar dijumpai Republika.co.id di Denpasar, Selasa (15/3).
Koperasi akan menjadi layaknya bank yang melayani anggota koperasi dan masyarakat umum. Jenis-jenis transaksinya antara lain transfer uang, tarik tunai, pembayaran, dan pembelian. Koperasi yang telah ditunjuk oleh BI dan Dinas Koperasi sebagai proyek percontohan LKD, kata Fankar tak perlu melakukan investasi atau menjadi nasabah BRI terlebih dahulu. BRI akan memberikan kelengkapan sebagai agen BRILink berupa mesin electronic data capture (EDC) dan materi komunikasi.
Total agen BRILink di wilayah Bali mencapai 1.159 agen dengan 92.423 transaksi per Februari 2016. Fitur yang sering dimanfaatkan masyarakat Bali adalah pmbelian pulsa listrik (token dan postpaid), transfer, dan pembelian pulsa ponsel. Total agen BRILink wilayah Bali dan Nusa Tenggara sampai saat ini 2.749 agen dengan 499415 transaksi. Data nasional BRI mencatat total 53.057 agen BRILink dengan 4,188 juta transaksi di seluruh Indonesia hingga Januari 2016.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Provinsi Bali, I Dewa Nyoman Patra mengatakan sebanyak 200 koperasi di Bali layak menjadi agen BRILink. Sejauh ini ada 10 koperasi yang sudah menjadi agen BRILink dan enam di antaranya sudah mendapat sertifikasi dan dinyatakan lulus uji tuntas sesuai ketentuan untuk dijadikan mitra BRI. "Keenam koperasi tersebut adalah Koperasi Unit Desa (KUD) Payang, KUD Penebel, Koperasi Serba Usaha (KSU) Pemogan, Koperasi Angga Koripan, Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Praja, dan Koperasi Pasar Kumbasari," kata Patra.
BRI, kata Patra menjadi bank pertama di Bali yang mengimplementasikan layanan sistem pembayaran dan keuangan berbasis teknologi (HP dan kartu) dan agen ke koperasi-koperasi melalui penyediaan alat. Koperasi yang layak menjadi agen harus memiliki anggota dan pengurus aktif, memiliki kemauan, dan kinerja baik. Agen-agen BRILink dari koperasi ini nantinya menyebar disembilan kabupaten dan kota di Pulau Dewata. Keikutsertaan koperasi diharapkan membantu percepatan pembentukan keuangan inklusif di Indonesia.